jpnn.com - JAKARTA - Polemik percobaan suap saat seleksi Calon Hakim Agung (CHA) tahun 2012 sebagaimana diungkap Komisioner Komisi Yudisial (KY) Imam Anshori makin melebar. Politikus Partai Demokrat, I Gede Pasek Suardika menuding Imam sengaja mengalihkan isu transaksi PKB di toilet DPR.
Saat seleksi CHA 2013 kemarin, anggota Komisi III dari Fraksi PKB, Bachrudin Nashori bertemu CHA Sudrajat Dimyati. "Transaksional" itu disinyalir upaya Bachrudin melakukan lobi-lobi dengan CHA. Namun baik Sudrajat maupun Bachrudin sudah membantah di antara mereka tidak terjadi transaksi apa-apa.
BACA JUGA: Ayu Azhari Tampik Punya Hubungan Asmara dengan Fathanah
"Setelah kita lacak, Pak Imam pernah jadi politisi juga kan. Bisa juga dia mengalihkan isu PKB di toilet kan. Kan dia Dulu dari PKB, tidak terpilih, ngelamar di KY, di bantu teman-teman," kata Pasek di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (26/9).
Nah, Pasek membaca ada upaya Imam Anshori mengungkap kasus percobaan suapnya tahun 2013 setelah transaksi kader PKB dengan Calon Hakim Agung di DPR. Apalagi Imam menyebut salah satu oknum coba menyuapnya berasal dari Fraksi PD.
BACA JUGA: Pasek Tantang KY tak Usah Berurusan dengan Komisi III Selamanya
"Jadi, ada masalah melibatkan orang PKB, dia nembak Demokrat. Nah sekarang di panggil BK gak bisa menjelaskan, ya bertanggung jawab lah, jadi komisioner kok begitu," timpalnnya.
Ditanya soal pelacakan oleh Fraksi PD terhadap oknum yang diduga mencoba menyuap Imam tahun 2012 itu. Pasek mengklaim persoalan itu sudah jelas karena sudah diklarifikasi kepada kader PD inisial DD yang disebut komisioner KY terlibat.
BACA JUGA: Pramono: Elit Kritik Jokowi, Rakyat Makin Cinta
"Kan sudah clear. Sudah dtanyakan nama-nama yang disebutkan, gak bisa dibuktikan. Dia (Imam) menuduh saja tapi tidak bisa dibuktikan. Kejadiannya dulu kenapa bilang sekarang, ada muatan politiknya," kata Pasek.
Tuduhan komisioner KY tersebut menurut Pasek merugikan PD. Karena itu FPD berencana menempuh jalur hukum dan melaporkan fitnah dan pencemaran nama baik ini ke pihak berwajib.
"Sekarang kita sedang pikirkan (tempuh jalur hukum). Apalagi mereka yang sebut-sebut. Nanti kita pelajari lah (delik hukumnya). Yang pasti Ketua Fraksi PD kami marah sekali, karena sesuatu yang tak bisa di buktikan dia lempar ke media, dan membangun citra negatif tentang Partai Demokrat," pungkas Pasek. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ungkap Penembakan, Polri Klaim Sudah Bekerjasama
Redaktur : Tim Redaksi