Pasek Minta SBY tak Halangi Kader Lain Jadi Caketum

Jumat, 19 Desember 2014 – 12:29 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Kader partai demokrat I Gede Pasek Suardika kembali meminta ketua umumnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak menghalangi kader lain untuk maju sebagai calon ketua umum dalam kongres 2015 mendatang.

Ini ditegaskan Pasek menyikapi klaim dari sejumlah elit PD bahwa SBY satu-satunya kandidat terkuat sebagai ketum PD periode 2015-2020. Nah, bila kondisi sudah seperti itu, Pasek menyebutkan SBY seharusnya tidak perlu khawatir lagi dengan kader lain yang akan jadi pesaingnya.

BACA JUGA: Kasus Alkes Udayana, KPK Periksa Eks Karyawati Permai Group

"Kalau sudah terkuat kan tidak perlu khawatir dong, apalagi membuat gerakan pengumpulan tanda tangan ke ketua DPC dan DPD, pakai materai lagi. Kan lawan yang lain kecil dan sekedar pelengkap," kata Pasek saat dihubungi, Jumat (19/12).

Pasek mengaku tidak khawatir dengan berbagai berbagai gerakan yang dilakukan tim SBY, baik hasil survey maupun gerakan penggalangan tandatangan dukungan bermaterai. Toh jawabannya tetap ada di dalam kongres.

BACA JUGA: Demokrat Tak Bisa Lepas dari Sosok SBY

"Nanti jawabannya ada di Kongres. Yang penting kalau sudah unggul jangan halangi kader lain untuk maju dan buat kompetisi yang terhormat dan indah untuk disaksikan. Kepanitiaan juga kalau bisa bersama, tata tertib dibuat yang wajar," jelasnya.

Pasek sendiri mengaku belum tahu mengapa SBY kembali berkeinginan menjadi ketum. Karena sebelumnya SBY pernah mengatakan hanya ingin menjadi ketum dalam kongres luar biasa (KLB) lalu.

BACA JUGA: Kisruh Golkar, Bamsoet: Waspada Penumpang Gelap!

"Yang saya tahu dulu (SBY) bilang hanya mau jadi ketum untuk KLB sampai kongres saja. Di kongres diserahkan pada kader lain. Jadi yang tahu Beliau sendiri. Mungkin ada yang gosok-gosok juga atau mungkin hal-hal lain," tandasnya. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Media Boleh Menggigit, tapi Jangan Sampai Berdarah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler