jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Gede Pasek Suardika menilai, Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebenarnya tidak berambisi untuk kembali memimpin partai berlambang segitiga mercy itu.
Menurutnya, orang-orang dekat SBY di Demokrat lah yang justru bernafsu ingin sang incumbent itu untuk kembali berkuasa.
BACA JUGA: DPR Segera Bentuk Panja Penyerobotan Lahan Hutan
Pasek mengatakan, pada Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Bali tahun 2013 lalu, SBY sudah menegaskan tidak mau jadi ketua umum lagi di periode berikutnya.
"Tapi sekarang orang-orang di sekitarnya mendorong-dorong terus, orang yang paling banyak mendapatkan benefit (keuntungan) politik," kata Pasek di gedung KPK, Kamis (30/4).
BACA JUGA: Mengerikan! Kebutuhan Narkoba di Indonesia seperti Beras
Pasek enggan mengungkap siapa saja yang dimaksudnya dengan orang-orang di sekitar SBY itu. Yang jelas, ujarnya, mereka sangat diuntungkan jika SBY kembali menduduki kursi Demokrat 1.
"Karena nanti de jure-nya Pak SBY ketua umum, tapi secara de facto mereka yang mengelola," jelas sahabat mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum itu.
BACA JUGA: Mendagri Pastikan Anggaran Pilkada Sudah Bisa Digunakan
Yang paling mengkhawatirkan, lanjut Pasek, ambisi orang-orang dekat SBY ini mengancam berjalannya kongres nanti. Pasalnya, mereka menggunakan segala cara untuk memastikan mantan presiden RI itu untuk kembali berkuasa.
Hal ini terlihat dari mulai bermunculannya ancaman terhadap pemegang suara di daerah yang tidak mendukung SBY. Menurut Pasek, beberapa pengurus daerah dipaksa menandatangani pernyataan tertulis untuk memilih SBY saat pemilihan ketua umum nanti.
"Terakhir (pengurus) Kalimantan, ada Jateng dan DIY membuat tanda tangan di atas materai, kalau tidak dukung SBY suaranya dianggap hilang," ungkap anggota DPD RI ini.
Dia juga menyoroti susunan panitia penyelenggara kongres yang dinilainya dipenuhi pendukung SBY. Dengan kondisi seperti itu, Pasek pesimis kongres nanti bisa berjalan secara demokratis.
"Panitianya gak jelas, panitia kongres atau panitia tim sukses. Anaknya (SBY) ketua panitia, bapaknya maju. Saya sebenarnya melihatnya malu tapi ya sudahlah," pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... NasDem Dorong Buruh Prioritaskan Dialog saat May Day
Redaktur : Tim Redaksi