Pasha Ungu Gagal Ikut Pilgub Sulteng, Ini Penyebabnya

Minggu, 06 September 2020 – 13:58 WIB
Anwar Hafid-Sigit Purnomo Said. Foto: tangkapan Youtube/Fajar.co.id

jpnn.com, JAKARTA - Pasangan Anwar Hafid dan Sigit Purnomo Said atau Pasha 'Ungu' gagal maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Tengah (Sulteng) 2020.

Sebab, Anwar-Sigit tidak dapat memenuhi syarat dukungan 20 persen atau setara dengan 9 kursi DPRD Sulteng. Sementara pasangan ini hanya mampu mengumpulkan 7 kursi.

BACA JUGA: Pasha Ungu Jelaskan soal Rambut Pirang, Oh Begitu

Kepastian pasangan Anwar-Sigit tidak mendaftar di KPU Sulteng termuat dalam video yang beredar luas di media sosial, seperti di Facebook dan grup-grup WhatsApp.

Dalam video berdurasi 6 menit 13 detik itu, Anwar Hafid selaku bakal calon Gubernur Sulteng mewakili pasangan AS menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pejuang, relawan dan simpatisan Anwar-Sigit yang telah berupaya semaksimal mungkin mensosialisasikan pasangan yang mengusung tagline Semangat Baru Sulteng ini, sehingga bisa memperoleh elektabilitas tertinggi di antara bakal calon yang maju di Pilgub Sulteng 2020.

BACA JUGA: 2 Selebritas Kandidat Potensial Pilgub Sulteng, Siapa Saja?

“Berdasarkan hasil survei yang dirilis beberapa lembaga survei, elektabilitas pasangan Anwar-Sigit selalu menempati urutan teratas,” kata mantan bupati Morowali dua periode ini.

Walau di berbagai lembaga survei menempatkan pasangan Anwar-Sigit di urutan teratas, kata Anwar, namun pasangan ini hanya mampu meraih 7 kursi dari 9 kursi yang dipersyaratkan untuk mengusung satu pasangan calon. Sehingga, pasangan Anwar-Sigit tak bisa mendaftar di KPU Sulteng.

BACA JUGA: Guru SMP Digerebek Saat Berbuat Dosa, Astaga, Sama Pak Azwar

“Tak ada lagi partai yang bisa mencukupkan persyaratan agar kami bisa mendaftarkan diri di KPU,” kata anggota DPR RI Dapil Sulteng ini.

Anwar mengakui, pihaknya bisa merasakan bagaimana beban dan mental dari para pejuang, relawan dan simpatisan Anwar-Sigit yang bisa meningkatkan elektabilitas tanpa bisa mendaftarakan di KPU.

Olehnya, ia meminta para pejuang dan relawan bisa menenangkan simpatisan di lapangan.

“Ini bukan akhir perjuangan. Pilkada adalah proses, dan kami tetap bertekad akan melanjutkan perjuangan pada pilkada berikutnya,” ujar Anwar. (palu ekspres/fajar)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler