jpnn.com, BELITUNG - Seorang pasien sembuh dari COVID-19 di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengaku memiliki cara tersendiri untuk sembuh dari COVID-19, di antaranya dengan mengonsumsi bawang putih panggang.
"Karena COVID-19 belum ada obat sama vaksinnya, jadi aku memakai cara sendiri saja belajar otodidak dan alhamdulillah pengalaman pribadi saya hanya 16 hari diisolasi di Rumah Sakit dan dinyatakan sembuh," katanya melalui Instagram pribadi miliknya @nindyninoyyy, Senin (11/5).
BACA JUGA: Imbauan Pemerintah Tak Didengar, Tetap Gelar Tarawih, 30 Jemaah Terpapar Corona
Menurut dia, selain mengonsumsi bawang putih panggang, dirinya juga banyak mengonsumsi air lemon, suplemen vitamin C, vitamin B, air madu kemudian berjemur dan melakukan olahraga ringan dari dalam ruang isolasi.
"Bawang putih cukup dua siung dipanggang tidak usah sampai hangus cukup taruh di atas teflon aja sampai lemah, abis itu dikunyah rasanya manis, habis itu minum madu di air segelas," ujarnya.
BACA JUGA: Corona Menggerogoti Bengkulu, Eks Kapolda Sampai 4 Perwira Polisi Positif Terinfeksi
Ia mengemukakan, sebelum mengonsumsi bawang putih panggang dirinya pernah mengonsumsi sejenis ramuan dari akar kayu, namun belum berbuah manis karena hasil swab ketiganya masih dinyatakan positif COVID-19.
Untuk itu, ia memilih menggunakan cara tersendiri dan berhenti meminum ramuan tersebut.
BACA JUGA: PSBB Tidak Jelas karena Regulasi yang Aneh-aneh, Lebih Baik Dihentikan
"Dan alhamdulillah hasil swab keempat dan kelima aku negatif. Karena sehari sebelum aku tes swab aku mengonsumsi bawang putih sebelum tidur dan hasil swab aku negatif kedua-duanya," kata dia.
Sedangkan pengalaman berharga lainnya ketika menjalani masa isolasi COVID-19 di RSUD Marsidi Judono Belitung adalah mengkhatamkan bacaan Al-Quran.
Ia juga mengerjakan tugas-tugas dan ujian kuliahnya secara daring dari dalam ruang isolasi. "Alhamdulillah bersyukur tiada habisnya dapat melalui ujian dari Allah SWT dengan tawakal dan ikhtiar selama ini berbuah manis," ujarnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti