jpnn.com, KENDARI - Bupati Konawe Utara Ruksamin, akhirnya turun tangan menjemput pasien suspect corona yang melarikan diri dari Rumah Sakit Bahteramas Kendari, sebelum sempat diambil swab-nya.
"Sejak beredar informasi bahwa warga saya dari Konawe Utara bernama Udin (36) lari dari perawatan COVID-19 RSUD Bahteramas, saya berniat untuk menjemputnya. Alhamdulillah niat itu kesampaian," kata Bupati Ruksamin melalui saluran telepon dari Wanggudu, Konawe Utara, Selasa (28/4).
BACA JUGA: Ada Lagi, Pasien Positif Corona Kabur dari Rumah Sakit, Mampir ke Mana Aja Tuh!
Saat ini, lelaki Udin yang sebelumnya bekerja di perusahaan tambang telah menjalani penanganan di RSUD Konawe Utara.
"Psikis Udin harus dipulihkan. Dia kelihatannya trauma. Setelah pulih langkah-langkah penanganan medis dapat dilakukan," kata Ruksamin.
BACA JUGA: Masih Ada Pasien tak Jujur sehingga Dokter Meninggal Dunia, DPRD: Ini Sangat Penting!
Udin kabur dari rumah sakit ke lahan kebun sepi dan berdiam di sebuah pondok perkebunan sekitar 3 kilometer dari perkampungan Desa Kokapi, Kecamatan Sawah, Kabupaten Konawe Utara, untuk mengisolasi diri.
"Pengakuan dia (Udin) meninggalkan rumah sakit ke rumah kebun karena secara mental tidak sanggup berada di ruang perawatan pasien positif COVID-19 Rumah Sakit Bahteramas," kata Ruksamin mengutip cerita Udin.
BACA JUGA: Israel Gelar 3 Uji Klinis Kemampuan Ganja Sembuhkan Pasien Positif Corna
Keputusan pasien Udin meninggalkan rumah sakit menarik perhatian publik sejak pelariannya kemarin, Senin (27/4), dengan menumpang kendaraan roda dua atas bantuan kerabat.
"Dia (Udin) sangat waspada atas dugaan terpapar virus Corona. Dia tidak bertemu anak, istri dan keluarga di kampung tetapi langsung ke pondok tak berpenghuni di kebun," ujar Ruksamin.
Saat Bupati Ruksamin didampingi Kapolres dan tim tenaga medis menjemputnya di lokasi perkebunan warga yang sudah menghutan, pasien Udin nampak kooperatif.
Secara persuasif Bupati Ruksamin mengajak Udin keluar ke jalan melalui jembatan permanen ukuran kecil dengan bahasa daerah Tolaki.
Bertemu di ujung jembatan, pasien Udin yang mengenakan masker pertama-tama diberikan minuman vitamin dan alat pelindung diri berupa, sarung tangan oleh sang bupati.
Sebelum menumpang kendaraan "ambulance" pun disemprotkan cairan disinfektan.
"Keluarga dan warga di kampung terharu ketika mereka tahu iringan kendaraan adalah penjemput Udin. Saya lambaikan tangan mereka pun tidak kuasa menahan tangis," pungkas Ruksamin. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha