Israel Gelar 3 Uji Klinis Kemampuan Ganja Sembuhkan Pasien Positif Corna

Selasa, 28 April 2020 – 14:16 WIB
Ilustrasi tanaman ganja. ANTARA/HO-Humas Polres Bogor.

jpnn.com, TEL AVIV - Peneliti Israel telah melakukan tiga uji klinis yang memanfaatkan sifat anti-inflamasi dari kanabidiol (CBD) atau lebih dikenal dengan ganja, sebagai pengobatan potensial untuk penderita virus corona baru (COVID-19).

Mengutip Benzinga, ilmuwan Israel telah meluncurkan uji klinis, apakah ganja dapat memainkan peran yang efektif dalam menghentikan atau memperlambat coronavirus?

BACA JUGA: Sah, Negara Arab Ini Legalkan Budi Daya Ganja demi Selamatkan Ekonomi

Meskipun para ahli kesehatan paru-paru telah memperingatkan bahwa merokok ganja dapat memperburuk COVID-19 dan penyebarannya, para ilmuwan Israel tetap mempelajari senyawa kimia di dalam daun ganja itu sebagai pilihan alternatif solusi obat covid-19.

Pekan lalu, InnoCan Pharma mengumumkan kolaborasi dengan Universitas Tel Aviv untuk menanamkan obat CBD melalui eksosom - atau struktur sel kecil yang dibuat ketika sel-sel induk berkembang biak.

BACA JUGA: Ada Lagi, Pasien Positif Corona Kabur dari Rumah Sakit, Mampir ke Mana Aja Tuh!

Metode yang tidak konvensional akan menggunakan eksosom sebagai "rudal pengangkut," karena mereka dapat secara unik menargetkan organ sel yang rusak oleh COVID-19.

Para peneliti kemudian percaya sifat anti-inflamasi kanabidiol akan memperbaiki sel-sel yang rusak melalui efek sinergis.

BACA JUGA: Negara Dikarantina, Warga Antre Membeli Ganja

Saat COVID-19 menyerang sistem pernapasan, para ilmuwan akan meminta pasien untuk menerima eksosom yang diperkaya CBD melalui alat inhalasi.

Penelitian sebelumnya menunjukkan CBD dapat membantu mengatur sistem kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan di seluruh tubuh.

Percobaan klinis kedua akan terjadi selama beberapa minggu mendatang dan mencakup 10 pasien Covid-19 yang saat ini menjalani perawatan di Rabin Medical Center Israel.

Dokter akan menggabungkan steroid tradisional dan CBD, dengan keyakinan CBD akan meningkatkan potensi terapi steroid.

Percobaan yang dilakukan oleh Stero Biotechs bekerja sama dengan peneliti lain, sudah merencanakan untuk memperluas pengobatan kepada 40 pasien tambahan jika terbukti berhasil.

"Kami memperkirakan bahwa perawatan berbasis CBD kami dapat meningkatkan pengobatan saat ini dari pasien yang berada dalam kondisi yang mengancam jiwa," kata pendiri dan CEO Stero Biotechs David Bassa dalam sebuah pernyataan.

“Pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit sebagian besar sedang dirawat dengan steroid, dan penelitian kami direncanakan untuk menunjukkan manfaat dari solusi gabungan dengan perawatan steroid. Kami berharap bahwa penelitian ini akan mengarah pada manfaat yang lebih cepat, menyusul meningkatnya jumlah pasien COVID-19 di Israel dan di seluruh dunia.”

Studi ketiga, diluncurkan oleh Ichilov Medical Center di Tel Aviv, akan menyelidiki apakah sifat anti-inflamasi CBD dapat menurunkan gejala pernapasan yang dialami pasien COVID-19 berstatus sedang.

Peneliti Kanada juga telah mengumumkan niat untuk mempelajari peran apa yang bisa dimainkan ganja dalam memperlambat COVID-19.

Mereka juga percaya sifat anti-inflamasi ganja dapat memberikan peran penting dalam pengobatan. (mg8/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler