Pasien COVID-19 di Payakumbuh Bertambah Sakit Melihat Orang Membuang Muka

Sabtu, 16 Mei 2020 – 13:32 WIB
Ilustrasi Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, PAYAKUMBUH - Salah seorang pasien COVID-19 asal Kota Payakumbuh, Sumatera Barat yang berhasil sembuh, Desmon (67) mengaku ada yang lebih menyakitkan dari sakit yang disebabkan virus corona tersebut.

Hal itu ialah tindakan masyarakat selama dia melakukan isolasi mandiri di rumah.

BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Jokowi soal Hidup Berdampingan dengan COVID-19

"Biasanya orang itu dekat dengan saya, sekarang malah membuang muka. Hal itu lebih menyakitkan buat saya daripada rasa sakit COVID-19 itu sendiri," katanya di Payakumbuh, Sabtu (16/5).

Padahal, kata dia, seperti yang sering disampaikan oleh pemerintah bahwa terjangkiti COVID-19 ini bukan aib.

BACA JUGA: Target, 1 Anjing Mengendus 250 Orang, Terjangkiti COVID-19 atau Tidak

Sehingga masyarakat tidak perlu melakukan hal-hal yang membuat pasien bertambah sakit.

"Kami yang kena dampak seharusnya mendapatkan dukungan moral dari masyarakat, bukan dikucilkan," ujarnya.

BACA JUGA: RS Pertahankan Pasien COVID-19, Keluarga Pengin Membawa Pulang, Akhirnya?

Untuk itu, dia mengharapkan agar seluruh masyarakat tidak memperlakukan pasien positif seperti orang yang memiliki aib.

Sehingga pasien positif lebih cepat sembuh dari penyakitnya.

Terkait apa yang dikonsumsi oleh dirinya, Desmon mengatakan pola makannya terus diatur oleh pihak keluarganya yang juga dari tenaga kesehatan.

Setiap hari, dirinya juga terus mengonsumsi vitamin-vitamin.

"Selain keluarga, saya juga terus dipantau oleh petugas kesehatan puskesmas, pagi, siang, malam saya terus dihubungi oleh petugas kesehatan. Menanyakan perkembangan dan lainnya," sebutnya.

Hal senada juga disampaikan pasien sembuh lainnya Dedi Irwan (53) yang menyebutkan dirinya terus mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan imun tubuh.

"Saya juga mengkonsumsi madu, herbal, vitamin, minyak zaitun, air zam-zam dan hal lainnya," ujarnya.

Salah satu yang terpenting, kata dia, pasien positif harus senantiasa menjaga hati dan dirinya di dalam keadaan yang nyaman dan tenang.

"Berprasangka baik dan jadikan ini sebagai waktu untuk memperbaiki diri. Dan jangan lupa terus mengikuti anjuran dari pemerintah," sebutnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Payakumbuh Erwin Yunaz juga mengimbau agar masyarakat tidak mengucilkan pasien positif yang telah sembuh dan tidak merusak suasana hati dari pasien positif yang tengah berjuang untuk sembuh.

"Ini bukan aib, setelah pasien dinyatakan sembuh berarti memang pasien itu sudah sembuh. Karena kami menyatakan sembuh bukan sembarangan saja," kata dia didampingi Kepala Dinas Kesehatan Bakhrizal.

Ia mengatakan petugas medis akan menyatakan pasien tersebut sembuh setelah melakukan dua hasil uji swab pasien tersebut negatif.

"Sebenarnya dari hasil tracing kita ada empat yang sembuh, namun satu tercatat pasien di Agam dan satu lagi di Limapuluh Kota," ujarnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler