Pasien HIV/AIDS di Madiun Nyaris Tembus Seribu

Senin, 01 Desember 2014 – 12:58 WIB

MADIUN - Penyakit HIV/AIDS menjadi hantu pencabut nyawa yang menakutkan. Setidaknya, itu terlihat dari tren jumlah pasien yang tercatat di Klinik VCT RSUD dr Soedono, Madiun. Hanya dalam delapan tahun sejak dibuka, klinik mencatat 911 pasien yang positif terjangkit virus mematikan tersebut. Di antara jumlah itu, 160 meninggal. 

Sementara itu, ratusan pasien harus dirawat intensif. Yang menambah kekhawatiran, 275 penderita lolos dari pantauan. ''Yang lolos tersebut biasanya sudah kami anjurkan berobat, tapi tidak mau datang. Di sisi lain, kami tidak bisa menjangkau ke rumahnya satu per satu,'' ungkap Kepala Klinik VCT RSUD dr Soedono, Madiun, Bayu Juniarto kemarin (30/11). 

Menurut dia, kali pertama dibuka pada 2007, Klinik VCT RSUD dr Soedono mencatat 25 pasien yang memeriksakan diri. Setelah itu, jumlah pasien terus bertambah dari tahun ke tahun. Lonjakan tinggi terjadi pada 2011. Yakni, mencapai 160 pasien atau naik hampir dua kali lipat ketimbang tahun sebelumnya yang hanya 89 penderita. 

Dia menyebutkan bahwa pasien yang memeriksakan diri ke rumah sakit sudah dalam kondisi grade III atau masuk kategori akut. ''Sekarang trennya tidak hanya dari kalangan pekerja seks atau pengguna narkoba suntik,'' tuturnya. 

Mirisnya, kata dia, sebagian besar penderita masih dalam usia produktif. Yakni, 25-50 tahun. Tidak sedikit di antaranya yang merupakan ibu rumah tangga. Sebagian lagi adalah anak-anak (biasanya tertular dari orang tua). Ada pula penderita yang masih berstatus pelajar. ''Pasien kalangan ibu rumah tangga biasanya tertular dari suami yang sering 'jajan' di luar,'' ujarnya. 

Dia menuturkan, sebagian besar pasien HIV/AIDS tersebut masuk rumah sakit sudah dalam kondisi grade III atau akut. Yakni, ditandai dengan penyakit penyerta atau infeksi oportunistik seperti diare, sariawan, tuberkulosis, paru, dan tokso atau kerusakan pada syaraf otak. ''Mayoritas, pasien yang datang ke sini sudah terminal. Padahal, semakin dini diperiksakan, akan lebih baik,'' jelasnya. (rgl/isd/bh/mas/JPNN)

BACA JUGA: Paceklik Solar, Sudah Tiga Pekan Nelayan Menganggur

BACA ARTIKEL LAINNYA... 70 Persen Warga Setuju Pemekaran Pantura


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler