Pasien Positif Covid-19 di Balikpapan Bertambah, Beberapa di Antaranya Pendatang

Jumat, 03 Juli 2020 – 05:00 WIB
Ilustrasi Corona Covid-19. Foto: pixabay

jpnn.com,  BALIKPAPAN - Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 dilaporkan meninggal dunia pada Kamis, 2 Juli dinihari di Rumah Sakit Siloam Balikpapan, Kaltim, yang saat datang memiliki keluhan dada kiri terasa sesak, dengan riwayat komorbit jantung, tekanan darah tinggi (hipertensi), dan stroke.

“Karena masuk dengan keluhan dada sesak dan setelah dilihat dari foto rongent, ada pneumoni, sehingga ditetapkan sebagai PDP,” rinci Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan dr Andi Sri Juliarty, Kamis.

BACA JUGA: Update Corona 2 Juli: Pertambahan Kasus Positif Covid-19 Menggila

Ia menambahkan, pada pasien ini sempat dilakukan pengambilan sampel swab, namun hasil laboratoriumnya belum keluar. Keadaannya kemudian memburuk hingga akhirnya meninggal dunia Rabu (1/7) subuh.

“Meski hasil uji swab belum keluar, dan atas izin keluarga, mendiang dikuburkan dengan menggunakan protokol COVID-19,” lanjut dr Juliarty.

BACA JUGA: Update Corona 2 Juli: Pertambahan Pasien Sembuh Mencetak Rekor Tertinggi

Dengan kasus meninggal dunia terbaru ini walaupun belum bisa dipastikan sebab hasil swab belum keluar, sudah ada 5 kasus meninggal dunia terkait COVID-19 di Balikpapan sejak Maret lampau.

Di sisi lain, sejumlah pendatang terus mewarnai kasus positif COVID-19 di Balikpapan. Dari 5 kasus positif yang diumumkan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi pada Kamis 2/7, 3 diantaranya adalah warga luar Balikpapan.

BACA JUGA: Update Corona 2 Juli: Ini Provinsi dengan Persentase Kesembuhan Tertinggi

Kepala Dinkes Balikpapan dr Andi Sri Juliarty merincikan, yaitu, “BPN 194 laki-laki 45 tahun, KTP Jakarta, merupakan karyawan perusahaan tambang, ke Balikpapan untuk masuk ke lokasi kerja, ikut uji swab PCR sebagai syarat ke lokasi kerja, ditemukan positif.”

Berikutnya BPN 195 laki-laki 37 tahun, KTP Jakarta, merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) yang masuk Rumah Sakit Pertamina karena demam dan hasil uji swab PCR positif. Kemudian BPN 197 laki-laki 26 tahun, KTP Samarinda, merupakan karyawan perusahaan migas, melakukan uji swab mandiri untuk masuk ke lokasi kerja dan hasilnya positif.

Dua yang lain, yaitu BPN 196 laki-laki 30 tahun, KTP Balikpapan merupakan karyawan perusahaan migas yang terdeteksi dari hasil screening, dan BPN 198 wanita 43 tahun, KTP Balikpapan, merupakan istri atau kontak erat dengan BPN 135.

BPN 135 adalah pedagang di Pasar Pandansari yang positif terpapar COVID-19 dan meninggal dunia tak lama setelah mulai dirawat pekan lalu.

Ada pula 11 kasus yang terkonfirmasi negatif dalam 2 kali berturut-turut uji swab dan karenanya sudah bisa meninggalkan rumah sakit. Mereka adalah BPN 85, BPN 86, BPN 104, BPN 123, BPN 134, BPN 136, BPN 147, BPN 148, BPN 151, BPN 152, BPN 156.

Total pasien positif COVID-19 seluruhnya 198, yang dirawat 59, yang sembuh 135 dan yang meninggal 4 orang. Satu orang yang meninggal di RS Siloam menunggu kepastian hasil swab sebelum dimasukkan atau tidak dalam statistik kasus COVID-19 di Balikpapan. (antara/jpnn)

==

Angka kematian COVID-19 di Sumsel lewati 100 kasus

Angka Kematian Pasien Positif Covid-19 di Sumsel Bertambah

Palembang, 02/7 (ANTARA) -

Warga di Sumatera Selatan terkonfirmasi positif COVID-19 yang telah meninggal dunia bertambah empat orang per 2 Juli 2020 sehingga totalnya menjadi 101 kasus.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumsel, Yusri, Kamis, mengatakan empat kasus meninggal dunia tersebut berasal dari Kota Palembang dan total kasus meninggal terakumulasi sebanyak 4,8 persen.

"Tingkat kematian di Sumsel tidak terlalu tinggi karena masih di bawah rata-rata nasional (5 persen), jadi biasa saja," ujarnya.

Total 101 kasus meninggal itu berasal dari Kota Palembang (70), Banyuasin (13), Prabumulih (empat), OKI (tiga), Musi Banyuasin (tiga), Ogan Ilir (dua), serta Muara Enim, Musi Rawas, OKU Selatan, OKU Timur, dan PALI masing-masing satu orang.

Menurut dia kasus-kasus meninggal dunia tersebut mayoritas memiliki penyakit bawaan yang membuat imunitas tubuh pasien tidak dapat melawan COVID-19 meskipun sudah ditangani maksimal.

Setidaknya enam penyakit bawaan paling banyak didapati pada kasus meninggal di Sumsel yakni Hipertensi, Diabetes Melitus, Asma, Tb Paru, Stroke dan Gagal Ginjal.

Oleh karena itu ia meminta agar masyarakat yang memiliki penyakit bawaan lebih waspada saat beraktivitas, terutama kalangan lanjut usia agar menjaga kontak dengan kalangan usia produktif yang mobilisasinya lebih tinggi.

Meski kasus meninggal dunia mendekati 5 persen, namun kasus sembuh jauh lebih tinggi yakni 1.088 orang atau mencapai 51,3 persen dari total kasus sementara.

"Untuk tambahan sembuh hari ini bertambah 37 orang, dari OKI (31 orang), Banyuasin (tiga), serta Palembang, OKU Timur dan Prabumulih masing-masing satu kasus," tambahnya.

Satu kasus sembuh dari Prabumulih membuat kota tersebut kembali ke kondisi 0 kasus aktif atau zona hijau penanganan kasus di Sumsel.

Sementara kasus konfirmasi positif COVID-19 juga hari ini bertambah 42 orang, berasal dari Kota Palembang (32 orang), Banyuasin (lima), Ogan Ilir (dua), serta Pagaralam dan Muara Enim masing-masing satu orang.

Dari 2.120 kasus positif di Sumsel, masih terdapat 931 kasus aktif yang mendapat penanganan di Kota Palembang (763 kasus), disusul Kabupaten Banyuasin (69 kasus), Muara Enim (38 kasus), Kabupaten PALI (12 kasus).

OKI (12 kasus), Musi Banyuasin (delapan kasus), Lubuklinggau (tujuh kasus). Ogan Ilir (tujuh kasus), OKU Timur (empat kasus), Pagaralam (dua kasus), dan Empat Lawang (satu kasus), serta khusus luar wilayah terdapat tiga kasus. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler