Pasien Positif COVID-19 di Sumut Bertambah, Edy Rahmayadi Gelar Gerakan Doa Serentak

Selasa, 12 Mei 2020 – 23:03 WIB
Edy Rahmayadi. Foto: Prayugo Utomo/JawaPos.com

jpnn.com, MEDAN - Jumlah korban kasus COVID-19 terus mengalami kenaikan, Selasa (12/5/2020) sore. Data teranyar, ada 196 warga Sumut yang terjangkiti virus corona atau COVID-19.

Terdapat kenaikan dua orang dari hari sebelumnya, yaitu 194 orang.

BACA JUGA: Mbak Trisnawati dan Remaja Putri Tepergok Tengah Berbuat Terlarang di Rumah

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Sumut Aris Yudhariansyah menambahkan ada sebanyak 155 orang pasien dalam pengawasan (PDP) tengah dirawat di RS, sedangkan yang meninggal dunia sebanyak 24 orang.

Aris menjelaskan angka orang terpapar ini mencerminkan masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan dan belum melaksanakan isolasi dengan baik.

BACA JUGA: Berita Duka, Din Peledas Meninggal Dunia, Kondisi Tubuh dan Kepala Mengenaskan

Menurutnya masih ada kelompok masyarakat rentan yang belum menyadari bahwa dirinya berpotensi tertular dan menulari.

Kasus yang masih meningkat secara signifikan di daerah ini melatarbelakangi Pemprov Sumut untuk menggelar gerakan doa serentak bersama hadapi wabah COVID-19 pada 14 Mei 2020 pukul 12.30 hingga 13.00 WIB.

BACA JUGA: Kembali Positif COVID-19, Ajudan Wagub Sumut Beri Komentar Begini

Gerakan doa bersama tersebut tertuang di dalam Surat Edaran Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi Nomor 440/3859/2020 tertanggal 8 Mei 2020 terkait dengan pelaksanaan doa bersama secara serentak menghadapi wabah COVID-19.

Surat edaran juga sudah disebar kepada seluruh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Bupati/Walikota se Sumut, Kakanwil Agama Sumut, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda, praktisi dunia pendidikan/madrasah, pimpinan lembaga pemerintah/non pemerintah serta seluruh masyarakat Sumut.

Pelaksanaan doa bersama ini diharapkan dilakukan dengan memedomani tanggal dan waktu pelaksanaan.

Dilaksanakan di tempat masing-masing sesuai dengan agama yang dianut, sehingga pelaksanaan doa bersama secara serentak ini tidak dilakukan dengan berkumpul dan membuat keramaian.

“Doa bersama ini dilaksanakan di tempat masing-masing sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianut. Semoga doa kita dikabulkan Allah SWT, karena hanya Tuhan Yang Maha Esa yang dapat mengangkat dan menghentikan pandemi ini, dengan doa bersama di manapun kita berada,” kata Aris.

Terpisah, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumut Maratua Simanjuntak menyambut baik gelaran doa bersama secara serentak yang dilaksanakan Pemprov Sumut.

BACA JUGA: Bokong Kapolsek Pelepat Jambi Ditusuk Ibu-Ibu, Begini Kronologinya

Maratua mengharapkan agar masyarakat semua agama secara keseluruhan diajak menghentikan kegiatannya selama lebih kurang 5 menit untuk mengikuti doa bersama. (*/nin)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler