LHOKSUKON - Akibat tidak memiliki Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Aceh Utara, sekitar 60 ton sawit perhari, terpaksa dipasok ke Sumatera Utara. Untuk itu, sudah seharusnya Pemkab Aceh Utara segera membangun pabrik kelapa sawit, guna menampung hasil produksi sawit milik petani.
Apalagi sudah bertahun-tahun, Aceh Utara belum memiliki PKS sendiri untuk membantu petani. Akhirnya, hasil produksi itu selalu di pasok ke Sumatera Utara (Sumut), sehingga merugikan daerah penghasil sawit.
Terkait hal tersebut, Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib, saat dikonfirmasi Rakyat Aceh (Grup JPNN), kemarin, mengatakan, pihaknya sudah ada rencana untuk membangun Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Lhoksukon.
“Jika PKS itu nantinya berfungsi, selain membantu petani juga mampu menampung tenaga kerja hingga 500 orang,”ucap Muhammad Thaib, akrab disapa Cek Mad.
Sebutnya, dengan adanya PKS maka bisa mengelola perkebunan sawit rakyat sehingga perekonomian masyarakat bisa bangkit dari keterpurukan. Kehadiran pabrik tersebut akan berdampak positif untuk menggairahkan kembali iklim investasi daerah Migas Aceh.
“PKS itu perlu dibangun, untuk mengatasi keluhan masyarakat tani yang kesulitan memasarkan hasil produksi sawit. Jadi hasil survey kita dilapangan tercatat ada sekitar 60 ton per hari hasil produksi sawit Aceh Utara dijual ke luar daerah,”ungkap Bupati Muhammad Thaib.
Menurutnya, produksi sawit rata-rata perhari bisa menghasilkan 60 ton, dengan luas lahan sawit yang sudah siap panen mencapai 13 ribu hektar. Selain itu, sambung dia, PKS itu nantinya akan dikendalikan oleh Perusahaan Daerah Bina Usaha (PDBUS). Tentunya, PD Bina Usaha itu mempunyai tanggungjawab penuh terhadap saham milik Aceh Utara. (arm)
Apalagi sudah bertahun-tahun, Aceh Utara belum memiliki PKS sendiri untuk membantu petani. Akhirnya, hasil produksi itu selalu di pasok ke Sumatera Utara (Sumut), sehingga merugikan daerah penghasil sawit.
Terkait hal tersebut, Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib, saat dikonfirmasi Rakyat Aceh (Grup JPNN), kemarin, mengatakan, pihaknya sudah ada rencana untuk membangun Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Lhoksukon.
“Jika PKS itu nantinya berfungsi, selain membantu petani juga mampu menampung tenaga kerja hingga 500 orang,”ucap Muhammad Thaib, akrab disapa Cek Mad.
Sebutnya, dengan adanya PKS maka bisa mengelola perkebunan sawit rakyat sehingga perekonomian masyarakat bisa bangkit dari keterpurukan. Kehadiran pabrik tersebut akan berdampak positif untuk menggairahkan kembali iklim investasi daerah Migas Aceh.
“PKS itu perlu dibangun, untuk mengatasi keluhan masyarakat tani yang kesulitan memasarkan hasil produksi sawit. Jadi hasil survey kita dilapangan tercatat ada sekitar 60 ton per hari hasil produksi sawit Aceh Utara dijual ke luar daerah,”ungkap Bupati Muhammad Thaib.
Menurutnya, produksi sawit rata-rata perhari bisa menghasilkan 60 ton, dengan luas lahan sawit yang sudah siap panen mencapai 13 ribu hektar. Selain itu, sambung dia, PKS itu nantinya akan dikendalikan oleh Perusahaan Daerah Bina Usaha (PDBUS). Tentunya, PD Bina Usaha itu mempunyai tanggungjawab penuh terhadap saham milik Aceh Utara. (arm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Balita Meninggal Diserang DBD
Redaktur : Tim Redaksi