Pasok Bahan Baku NPK, Pupuk Sriwidjaja dan PT Semen Baturaja Jalin Sinergi

Rabu, 08 Mei 2019 – 19:35 WIB
Gudang Pupuk. Foto: ilustrasi dokumen JPNN

jpnn.com, PALEMBANG - PT Pupuk Sriwidjaja dan PT Semen Baturaja menjalin sinergi untuk penyediaan bahan baku pupuk NPK berupa pemanfaatan clay yang dihasilkan industri semen.

Direktur Utama PT Pusri Mulyono Prawiro mengatakan kerja sama ini dijalin karena di dalam komponen pembuatan pupuk NPK dibutuhkan asupan clay (sejenis tanah liat) sebagai komponen perekat pupuk yang ternyata bisa disuplai dari pabrik Semen Baturaja di Ogan Komering Ulu.

BACA JUGA: Sambut Ramadan, Pupuk Indonesia Hadirkan Program Berbagi

"Selama ini kami mengambil clay dari Tuban, tapi dengan adanya kerja sama ini maka Pusri bisa menghemat biaya transportasi. Ini sejalan dengan target efisiensi perusahaan," kata Mulyono usai penandatanganan nota kesepahaman bersama Dirut PT Semen Baturaja Jobi Triananda Hasjim di Palembang, Rabu (8/5).

Setiap tahunnya, Pusri membutuhkan sekitar 30 ribu ton clay untuk memproduksi 100 ribu ton pupuk NPK. Produk clay ini berkontribusi sekitar 20 persen dalam pembuatan pupuk.

BACA JUGA: Stok Pupuk Subsidi di Jabar dan Banten Dipastikan Aman

NPK merupakan pupuk yang dibutuhkan untuk agro industri sektor pertanian untuk tanaman pangan dan sektor perkebunan untuk tanaman holtikultura.

Kebutuhan akan clay ini diperkirakan akan terus meningkat karena Pusri yang tergabung dalam Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) menargetkan akan meningkatkan produksi NPK secara grup menjadi sekitar 6 juta ton pada 2022. 

BACA JUGA: Begini Cara Pupuk Indonesia Antisipasi Tingginya Kebutuhan Para Petani

Sementara ini Pupuk Kujang, Pusri, Pupuk Iskandar Muda, Petrokimia Gresik, Pupuk Kaltim sudah melampaui target 2,4 juta ton per tahun karena sudah memproduksi 3 juta ton.

PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) telah membangun pabrik NPK Fusion berkapasitas 1x100 ribu ton pada 2017. 

Pada tahun ini, Pusri akan membangun pabrik 2x200 ribu ton pada 2019.

Saat ini, kebutuhan NPK domestik diperkirakan sekitar 9,2 juta ton, sedangkan kapasitas produksi Pupuk Indonesia baru sekitar 3,3 juta ton, dan swasta lainnya baru sekitar 3 juta ton.

Bagi Semen Baturaja, kerja sama ini sangat menguntungkan karena bahan baku clay tersebut sangat berlimpah di lokasi pertambangan kapur OKU Timur.

Direktur Utama PT Semen Baturaja Jobi Triananda Hasjim menuturkan perusahaannya juga selama ini disuplai bahan baku 'fly ash' dan 'bottom ash' atau debu hasil pembakaran di boiler untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan semen.

Jobi berharap sinergi antarBUMN ini dapat terus ditingkatkan karena perusahaannya juga memiliki sejumlah anak usaha di bidang transportasi dan pemeliharaan pabrik.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pupuk Indonesia Salurkan 2,8 juta ton Pupuk Bersubsidi Hingga April 2019


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler