jpnn.com - WASHINGTON--Pasokan minuman anggur menghadapi ancaman kekurangan pasokan karena meningkatnya permintaan konsumen global yang sudah jauh melebihi pasokan.
Menurut kajian lembaga keuangan Amerika Morgan Stanley permintaan minuman anggur melampaui pasokan sebesar 300 juta peti di tahun 2012. Hal ini diperburuk produksi yang anjlok di Eropa akibat cuaca buruk.
BACA JUGA: New York Larang Usia di Bawah 21 Tahun Beli Rokok
Akibatnya terjadi penurunan tajam produksi dalam 40 tahun terakhir. Tahun lalu produksi minuman anggur juga turun ke tingkat terendah dalam empat dekade terakhir.
Produksi global juga mengalami penurunan sejak mencapai puncaknya pada 2004 silam, saat pasokan melebihi permintaan sekitar 600 juta peti. Di sisi lain, konsumsi minuman anggur meningkat sejak 1996 hanya turun pada periode 2008-2009. Saat ini mencapai 3 miliar peti per tahun.
BACA JUGA: Anggota Sirkus Tewas Saat Beraksi
Di saat yang sama, terdapat lebih dari satu juta produsen minuman anggur di seluruh dunia, membuat sekitar 2,8 miliar peti per tahun. "Dan karena peningkatan konsumsi maka tidak bisa dihindari produksi panen 2012 dikeluarkan," ungkap laporan tersebut seperti dikutip BBC (31/10).
Sementara itu, akibat cuaca buruk total produksi di Eropa jatuh sekitar 10 persen tahun lalu, dan 25 persen sejak mencapai puncak di tahun 2004. Sementara produksi di negara produsen anggur baru seperti AS, Australia, Argentina, Cile, Afrika Selatan, Selandia Baru meningkat stabil.
BACA JUGA: Rumah Steve Jobs Dijadikan Bangunan Sejarah
Dari sisi konsumsi, Prancis masih menjadi konsumen minuman anggur terbesar dunia yang mencapai 12 persen disusul AS dan China yang kini menjadi pasar terbesar ke lima yang dianggap sebagai pendorong utama konsumen secara global. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tersangka Tiananmen Ditangkapi
Redaktur : Tim Redaksi