jpnn.com, ASAHAN - Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengungkapkan persoalan krusial dialami PT Inalum untuk meningkatkan kapasitas produk aluminium.
Dua pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang sudah dimiliki Inalum, seperti PLTA Siguragura dan PLTA Tangga untuk memasok listrik belum cukup memasok listrik yang dibutuhkan Inalum.
BACA JUGA: Gandeng Inalum, Perusahaan Uni Emirat Arab Incar Proyek Rp 11,4 T di Mempawah
"Bagi Inalum sendiri membutuhkan energi listrik 600 MW untuk memproduksi 250 ribu ton per tahun aluminium. Maka, butuh 600 MW lagi untuk meningkatkan kapasitas produksi," ungkap Sugeng usai pertemuan dengan direksi PT Inalum, PLN, Mind ID, dan Kementerian ESDM di Asahan, Sumatera Utara, Selasa (16/11).
Di Sumut sendiri masih ada dua PLTA yakni milik PLN dan PLTA IPP milik swasta.
BACA JUGA: Garap Proyek Gedung PT Inalum di Kuala Tanjung, PT PP Berdayakan Subkontraktor Lokal
Karena itu, Sugeng berharap agar PLN dan Inalum bisa duduk bersama membicarakan win-win solution untuk menambah pasokan listrik bagi Inalum.
"Kami mendorong agar Inalum memperbesar kapasitasnya dari 250 ribu ton per tahun menjadi 500 ribu ton per tahun," ujar politisi Partai NasDem tersebut.
BACA JUGA: Gebrak Meja dan Membentak, Nasir Demokrat Usir Dirut Inalum dari Rapat DPR
Sugeng juga menyarankan agar PLTA yang dikelola Inalum dan PLN di Sumut harus betul-betul dirawat untuk kesinambungan energi ramah lingkungan bagi industri.
Menurutnya, sumber air PLTA tersebut berasal dari Danau Toba yang merupakan anugerah alam luar biasa.
"Kami juga melihat bagaimana kesinambungan itu penting. Kita harus merawat alam, karena PLTA sangat bergantung dari debit air, dan Danau Toba sebuah karunia yang luar biasa, bisa untuk membangun power plan," imbuh Sugeng. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi