Paspor Tiga Warga Tarakan yang jadi Korban AirAsia Ditemukan

Minggu, 01 Februari 2015 – 06:58 WIB
Penumpang AirAsia QZ 8501 asal Tarakan, Kosuma Chandra Kho bersama keluarga besarnya. Istri Kosuma, Sherlly Ong (duduk, 2 dari kanan), Kosuma Chandra Kho (3, duduk dari kanan), dan anaknya Vera Chandra Kho (berdiri di belakang Kosuma). Foto:Istimewa

jpnn.com - TARAKAN – Satu warga Tarakan yang merupakan penumpang AirAsia QZ8501 hingga kini belum ditemukan, yaitu Sherlly Ong. Sherlly diketahui berangkat ke Singapura pada 28 Desember 2014 lalu, bersama suaminya Kosuma Chandra Kho dan putri sulungnya Vera Chandra Kho. Hanya suami dan Vera yang telah ditemukan dan jenazahnya telah dimakamkan di Tarakan.

Namun besar harapan keberadaan Sherlly segera diketahui, setelah nelayan Majene menemukan sebuah tas jinjing perempuan yang di dalamnya terdapat tiga paspor keluarga tersebut.

BACA JUGA: Pecalang se-Bali Minta Revitalisasi Teluk Benoa

“Tas ini ditemukan oleh Abdul Rasyid, seorang nelayan asal Dusun Totolisi Majene pada saat hendak pulang melaut di Perairan Majene,” kata Humas Polda Sulsel, Kombes Endi Sutendi dilansir Radar Tarakan (Grup JPNN.com), Minggu (1/2).

Koordinator Basarnas Kota Makassar Junaidi mengatakan, nelayan juga menemukan dua jenazah yang diduga korban AirAsia QZ8510 di perairan Majene, Sulawesi Barat dan perairan Pinrang, Sulawesi Selatan, Jumat (30/1). Kedua mayat tersebut sudah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar sekitar pukul 18.30 -19.00 Wita dengan menggunakan dua mobil ambulans. Kemudian sekitar pukul 20.30 wita, kedua jenazah tanpa identitas ini langsung diberangkatkan ke Surabaya untuk proses identifikasi tim DVI.

BACA JUGA: Longsor di Karangasem, 2 Tewas

Junaidi mengatakan, kedua jenazah yang dikirim tersebut belum dipastikan korban pesawat AirAsia QZ8501, pasalnya pada saat ditemukan oleh nelayan tidak terdapat kartu pengenal yang melekat di tubuh korban.

“Untuk kepastiannya kita serahkan ke tim DVI untuk melakukan identifikasi,” ungkap Junaidi.

BACA JUGA: 4 Ribu Rumah Terendam Banjir, Listrik Padam, Warga Diungsikan ke Masjid

Kedua jenazah ini ditemukan di dua lokasi yang berbeda dan semuanya dalam kondisi tidak utuh. Untuk jenazah yang ditemukan di Pinrang, Sulsel hanya tersisa tulang leher dan lutut. Bagian tubuh lainnya seperti kepala, tangan dan kaki sampai di lutut jasad ini sudah hilang. Sementara jasad yang ditemukan nelayan di pinggir pantai Desa Palipi Soreang, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulbar dalam kondisi kerangka tanpa kepala dan kaki yang tersisa hanya sebagian kecil daging. Kerangka tulang tubuh bagian tulang belakang sampai tulang paha.

Namun dari jasad yang ditemukan pada kerangka itu melekat celana dalam warna merah merek Geordano, celana panjang jeans warna krem merk Geordano, dan ikat pinggang bertuliskan TW 2008. Kemudian pada kantong celana depan sebelah kanan terdapat potongan kertas booking tiket atas nama Oktaria Wen dan Aris Soetanto.

Selain menemukan dua mayat yang diduga korban pesawat Airasia QZ8501, nelayan Majene juga menemukan tiga buah paspor milik keluarga Kosuma, sebuah dompet berisi handphone Samsung Galaxy S5.(*/aja/ica)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanya Dibebastugaskan, Sekda Sumut Disebut Pantas Dinonaktifkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler