JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal dugaan pencabulan yang dilakukan pelatih tenis berinisial DP. Dia sudah memerintahkan Komisi Olahraga Nasional Indonesia (KONI) untuk memanggil DP sekaligus beberapa pihak yang terlibat.
"Senin (4/2) dia akan dipanggil oleh KONI untuk menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi," kata Roy dalam jumpa pers di gedung Kemenpora, Jumat (1/2). Dia mengatakan, Kemenpora akan mengawal kasus tersebut sampai tuntas. Sebab, jangan sampai para atlet yang menjadi korban meredup prestasinya gara-gara perkara tersebut.
Dalam jumpa pers tersebut, turut dihadirkan tiga atlet yang diduga menjadi korban pencabulan DP dengan didampingi orang tua. Mereka adalah DL, PKM, dan MA. Tiga atlet dari klub tenis Detec itu hadir dengan wajah ditutupi jaket dan sapu tangan.
Roy mengungkapkan, negara tak akan tinggal diam dalam kasus tersebut. Sebab, kejadian tersebut sangat meresahkan orang tua yang mengirim anaknya ke klub-klub tenis. Selain itu, kejadian tersebut bisa berpengaruh terhadap pembinaan para atlet. Apalagi, konon katanya peristiwa itu sudah berlangsung sejak lama.
"Kami akan terus memonitor kasus itu. Laporan ke polisi sudah dibuat. Perkembangan di sana akan terus kami awasi. KONI akan memanggil yang bersangkutan dan hasilnya akan dilaporkan," kata mantan anggota Komisi I DPR RI.
Roy meminta agar korban-korban lain berani untuk berterus terang. Sebab, bisa jadi masih banyak lagi korban pencabulan lainnya yang takut atau malu membuka diri. "Kemenpora rumah kita bersama. Datang saja ke sini dan sampaikan," katanya.
Afzal Mahfuz, salah seorang kuasa hukum korban, mengatakan bahwa sejatinya banyak anak-anak lain yang menjadi korban. Dia memperkirakan ada sekitar 10 orang. Namun, mereka tidak berani melaporkannya.
Bahkan, ada salah seorang anak didik DP yang sudah sampai terlanjur disodomi. "Kami masih mendekati korban agar mau bersaksi," katanya.(aga)
"Senin (4/2) dia akan dipanggil oleh KONI untuk menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi," kata Roy dalam jumpa pers di gedung Kemenpora, Jumat (1/2). Dia mengatakan, Kemenpora akan mengawal kasus tersebut sampai tuntas. Sebab, jangan sampai para atlet yang menjadi korban meredup prestasinya gara-gara perkara tersebut.
Dalam jumpa pers tersebut, turut dihadirkan tiga atlet yang diduga menjadi korban pencabulan DP dengan didampingi orang tua. Mereka adalah DL, PKM, dan MA. Tiga atlet dari klub tenis Detec itu hadir dengan wajah ditutupi jaket dan sapu tangan.
Roy mengungkapkan, negara tak akan tinggal diam dalam kasus tersebut. Sebab, kejadian tersebut sangat meresahkan orang tua yang mengirim anaknya ke klub-klub tenis. Selain itu, kejadian tersebut bisa berpengaruh terhadap pembinaan para atlet. Apalagi, konon katanya peristiwa itu sudah berlangsung sejak lama.
"Kami akan terus memonitor kasus itu. Laporan ke polisi sudah dibuat. Perkembangan di sana akan terus kami awasi. KONI akan memanggil yang bersangkutan dan hasilnya akan dilaporkan," kata mantan anggota Komisi I DPR RI.
Roy meminta agar korban-korban lain berani untuk berterus terang. Sebab, bisa jadi masih banyak lagi korban pencabulan lainnya yang takut atau malu membuka diri. "Kemenpora rumah kita bersama. Datang saja ke sini dan sampaikan," katanya.
Afzal Mahfuz, salah seorang kuasa hukum korban, mengatakan bahwa sejatinya banyak anak-anak lain yang menjadi korban. Dia memperkirakan ada sekitar 10 orang. Namun, mereka tidak berani melaporkannya.
Bahkan, ada salah seorang anak didik DP yang sudah sampai terlanjur disodomi. "Kami masih mendekati korban agar mau bersaksi," katanya.(aga)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keluarga Akui Ahmad Dekat dengan Luthfi
Redaktur : Tim Redaksi