Pastikan Perusahaan Abal-Abal Tak Bisa Jadi Pemasok Biodiesel

BPDP Kelapa Sawit Bakal Lakukan Pengawasan Berlapis ke Calon Mitra Pertamina

Selasa, 11 Agustus 2015 – 22:22 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit berupaya menjaga agar tidak ada permainan dalam pengadaan biodiesel ke Pertamina. Direktur Utama BPDP Sawit, Bayu Krisnamurthi memastikan perusahaan sawit abal-abal yang hanya mengandalkan koneksi dan lobi tak akan bisa menjadi pemasok biodiesel ke Pertamina.

Bayu mengatakan, rantai pasokan biodiesel ke Pertamina harus terbebas dari praktik percaloan. Karenanya, BPDP akan melakukan pengawasan secara ketat terhadap perusahaan-perusahaan pemasok biodiesel ke perusahaan pelat merah itu.

BACA JUGA: Australia Tunggu Kepastian Jumlah Kuota Impor Sapi

“Pengawasan terhadap pemasok akan dilakukan secara berlapis sehingga tidak ada celah bagi perusahaan yang coba main-main dengan pengadaaan biodiesel,” ujarnya  melalui pesan singkat ke wartawan, Selasa (11/8).

Bayu menegaskan, perusahaan yang bisa menjadi pemasok biodiesel ke Pertamina harus benar-benar memproduksi fatty acid methyl ester (FAME). Sebab, FAME merupakan bahan bakar nabati (BBN) biodiesel hasil pengolahan CPO.

BACA JUGA: Mendag Tolong Dong, Revisi Permendag Impor Garam

Lebih lanjut Bayu menjelaskan, ada tiga kriteria bagi sebuah perusahaan sawit untuk bisa menjadi pemasok BBN berupa biodiesel ke Pertamina. Yang pertama adalah kemampuan untuk menjamin ketersediaan biodiesel.

Kriteria kedua adalah kualitas biodiesel yang dihasilkan. Pasalnya, kualitas biodiesel yang baik merupakan syarat penting demi kepercayaan konsumen.

BACA JUGA: Favehotel Gatot Subroto Bidik Pasar Pebisnis

Ketiga, biodiesel yang dihasilkan berasal pabrik yang ada di dalam negeri. Nantinya, ketiga kriteria itu akan ditetapkan dalam peraturan menteri.

Bayu menegaskan, kriteria itu nantinya tak bisa ditawar-tawar. Karenanya perusahaan yang hendak menjadi pemasok biodiesel ke Pertamina harus menjalani verifikasi.
 
“Verifikasi akan dilaksanakan mulai dari awal kontrak hingga akhir dan semua dilakukan dibawah kementrian ESDM,” tandas mantan wakil menteri perdagangan itu.(ara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berani Nakal, Izin Importir Dicabut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler