jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) turut menyuarakan pencegahan Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19. Melalu hastag #PertanianIndonesiaMaju #LawanCorona, Kementan juga berupaya produksi pertanian terus berjalan serta menjaga stabilitas pangan, salah satunya dengan memaksimalkan pemanfaatan alat mesin pertanian (Alsintan)
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, petani harus tetap genjot produksi dan penanaman harus jalan terus. Pasalnya, pangan akan sangat dibutuhkan di masa-masa sulit saat berjuang melawan pandemi COVID-19.
BACA JUGA: Tingkatkan Produksi, Taput Dapat Bantuan Alsintan
"Menjaga ketersediaan pangan sangat penting, pemerintah wajib memastikan ketersediaannya agar masyarakat merasa aman" kata Sarwo Edhy, Rabu (25/3).
Untuk mencegah kerumunan, Sarwo Edhy menyarankan dalam proses menanam atau memanen menggunakan Alsintan. Kalaupun panen masih dengan cara konvensional, maka jaga jarak tidak terlalu berdekatan.
BACA JUGA: Petani di Barito Utara Dapat Pelatihan Tematik Alsintan
"Dengan menggunakan Alsintan, proses menanam atau memanen bisa dikerjakan oleh satu atau dua orang saja. Namun hasilnya tetap maksimal dan lebih cepat," jelas Sarwo Edhy.
Sarwo Edhy mengimbau pada petani agar tetap berhati-hati saat menjalankan usaha taninya. Dia meminta petani sering cuci tangan, gunakan masker,serta mengkonsumsi gizi yang seimbang untuk memperkuat daya tahan tubuh.
BACA JUGA: Kembangkan Pertanian Modern, Kementan Kembali Salurkan Alsintan
"Apapun yang terjadi, pertanian tidak boleh berhenti dan terus digenjot produksinya. Selain tetap menjaga kesehatan, sinar matahari juga bermanfaat karena virus tidak suka dengan sinar matahari, berhati-hati kontak dengan hewan, dan menghindari kerumunan," tuturnya.
Sarwo Edhy menambahkan, pihaknya juga meminta masyarakat tidak perlu takut dan melakukan panic buying untuk memenuhi kebutuhan pangan. Ditegaskannya, para petani akan terus menaman dan memproduksi bahan pangan yang bermutu dan berkualitas bagi seluruh masyarakat.
"InshaAllah kami tetap akan berjuang membantu masyarakat, karena kami bersama petani akan memproduksi bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jakowi) mengintruksikan semua kementerian dan lembaga negara untuk memprioritaskan kebutuhan bahan pokok sebagai pasokan masyarakat selama proses pengendalian penyebaran virus korona COVID-19 di Indonesia.
"Kita harus bantu para petani, para pekerja harian, buruh, nelayan dan pelaku UMKM agar daya belinya tetap terjaga serta terus beraktivitas dan berproduksi," ujar Jokowi.
Presiden juga menyatakan bahwa stok pangan Indonesia sejauh ini cukup untuk memenuhi kebutuhan 267 juta penduduk Indonesia. Untuk itu, dia berharap agar masyarakat tidak perlu panik, terlebih saat menghadapi pandemi virus corona.
"Saya kemarin sudah cek di Bulog, saya melihat stok kita lebih dari cukup. Apalagi bulan April ini masih ada panen raya sehingga penyerapan oleh Bulog juga harus diatur," katanya.
Mengenai hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam berbagai kesempatan juga meminta agar produksi pertanian tetap berjalan bahkan digenjot hingga berlipat-lipat. Apalagi, sektor ini memiliki potensi yang sangat besar dalam menumbuhkan ekonomi nasional.
"Adanya musibah wabah COVID-19 ini tidak boleh membuat aktivitas pertanian berhenti. Kementan akan terus optimalkan SDM Pertanian untuk menggenjot produksi dan produktivitas bahkan ekspor," kata Mentan SYL.(ikl/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi