Kembangkan Pertanian Modern, Kementan Kembali Salurkan Alsintan

Jumat, 25 Oktober 2019 – 18:05 WIB
Petani panen padi menggunakan alsintan. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya untuk menciptakan pertanian modern. Salah satunya dengan terus memberikan bantuan berupa alat mesin pertanian (alsintan) pun kepada Kelompok Tani (Poktan) maupun Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, kali ini mereka memberikan 44 unit alsintan kepada Pemkab Sukoharjo. Alsintan terdiri dari traktor roda dua 28 unit, traktor roda empat delapan unit, dan pompa air sebanyak 8 unit.

BACA JUGA: Pengunjung Antar Bakso Ukuran Besar ke Lapas, Ternyata Isinya Narkoba

"Kami harapkan bantuan ini bermanfaat. Jangan sampai alsintan hanya disimpan di rumah atau dijual. Karena itu harus dioptimalkan supaya tepat sasaran," uajr Sarwo Edhy, Kamis (24/10).

Menurut Sarwo, ketika alsintan dikelola dengan baik, maka akan memberi penghasilan tambahan bagi Poktan atau Gapoktan. Terlebih Poktan atau Gapoktan bisa membentuk usaha pelayanan jasa alsintan (UPJA), koperasi dan kelompok usaha bersama (KUB) untuk mengembangkan alsintan bantuan pemerintah.

BACA JUGA: Abang Bejat Bawa Adik Ipar ke Rumah Kosong, Ternyata Sering Diajak Begituan

"Seperti yang dilakukan kelompok mahasiswa di Sumatera Selatan yang mengelola alsintan dengan mendirikan KUB. Kurun tiga bulan, hasil dari sewa alsintan sudah mencapai Rp 170 juta," jelas Sarwo Edhy.

Sarwo menambahkan, alsintan yang dikelola UPJA di sejumlah daerah sudah banyak yang berhasil. UPJA terbukti bisa memberikan nilai tambah kepada poktan atau gapoktan.

BACA JUGA: Kutipan Prabowo di Sertijab Menhan, Super Sekali dan Menginspirasi

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Netty Harjianti mengatakan, setiap tahun mereka selalu mendapat alokasi bantuan alsintan dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian.

“Alsintan ini akan langsung didistribusikan pada petani melalui Poktan maupun Gapoktan di wilayah Sukoharjo. Penyaluran sendiri dilakukan secara proporsional disesuaikan dengan luasan lahan pertanian di setiap wilayah,” kata Netty.

Selain itu, ada juga yang berdasarkan ajuan atau proposal dari Poktan maupun Gapoktan. Sebagian alsintan tersebut sudah didistribusikan pada Poktan maupun Gapoktan dalam acara tanam padi di Desa Sapen, Mojolaban, beberapa waktu lalu oleh Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya.

BACA JUGA: Mardani PKS Minta Prabowo Jelaskan ke Publik Alasan Mau Jadi Menteri Jokowi

“Saat ini, meski masih musim kemarau, petani di sejumlah wilayah tetap tanam padi karena bisa mencari alternatif sumber air. Hal itulah yang harus dilakukan petani saat irigasi teknis seperti Dam Colo sedang ditutup,” katanya. (cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler