jpnn.com, BOGOR - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan peran generasi muda dalam pembangunan pertanian sangatlah penting untuk meningkatkan pertanian di Indonesia.
Dia menegaskan pihaknya terus memotivasi anak muda agar tertarik dengan sektor pertanian.
BACA JUGA: Timnas U-23 Kalah Lawan Thailand, Iwan Bule Singgung Soal Nasib Shin Tae Yong
Salah satunya dengan melahirkan program Youth Enterpreneurship And Employment Support Services (YESS), salah satu program yang berupaya untuk melahirkan wirausaha muda di bidang pertanian.
Program ini merupakan proyek internasional yang disupport oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD).
BACA JUGA: Keren, Kementan Lepas Puluhan Petani Muda Indonesia Magang ke Jepang
Hal regenerasi petani juga disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi.
“Terpilihnya Indonesia menjadi negara pertama yang melaksanakan proyek bantuan IFAD khusus untuk alih generasi pemuda pertanian merupakan model proyek yang dicermati oleh semua anggota IFAD di dunia, tetapi berhasil tidaknya proyek ini juga menjadi tanggung jawab kita. Sesuai dengan namanya YESS maka tidak ada kata gagal,” tuturnya.
“Ada dua kunci utama dalam pelaksanaan program YESS. Pertama, program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di perdesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. Kedua, sasaran dari program YESS, yakni pemuda harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir,” kata Dedi Nursyamsi.
Menjelang pertengahan tahun 2022, program YESS di tingkat National Program Management Unit (NPMU) kembali menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kapasitas Manajement Project dalam hal ini pengadaan barang/jasa, keuangan, monitoring dan evaluasi serta GESI dengan melibatkan PPIU, DIT hingga mobilizer dari 4 provinsi dan 15 kabupaten lokasi program YESS.
Dalam sambutan pembukaan Kepala Pusat Pendidikan Pertanian selaku Direktur program YESS, Idha Widi Arsanti berpesan dalam melaksanakan program YESS diharapkan semua pihak dapat mewujudkan good government melalui penguatan akuntabilitas kinerja.
“Suksesnya program ini bermula dari perencanaan yang baik. Kita harus dapat mengatur strategi yang baik. Dimulai dari tertib administrasi keuangan dan pengadaan-pengadaan, optimalisasi peran SPI dalam program YESS serta menselaraskan antara perencanaan, pelaksanaan, pengadaan barang dan jasa dan yang tak kalah penting adalah evaluasi dan pelaporan”, papar Santi.
Pada kegiatan yang dilaksanakan di Bogor selama 4 (empat) hari mulai tanggal 18 Mei 2022 hingga 21 Mei 2022 ini, Santi berpesan perlu adanya kesatuan persepsi mengenai aturan yg dipakai untuk dasar perjalanan dinas, dasar pembayaran konsultan/pihak ketiga misalnya PMK.
“NPMU, PPIU dan DIT wajib mensinergikan dan mengkoordinasikan data administrasi PBJ dan keuangan seperti kelengkapan SPJ dan lain-lain agar dipastikan lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan. Monitoring dan evaluasi berjenjang sangat perlu dilakukan dari DIT, PPIU hingga NPMU," kata Santi.
Untuk mendukung keberhasilan program YESS, Santi pun menuturkan pentingnya rekrutmen SDM yang kompeten dan berdedikasi tinggi pada capaian dan akuntabilitas pengelolaan proyek.
“Penguatan kapasitas SDM pengelola YESS seperti kegiatan saat ini perlu dilakukan untuk mewujudkan SDM yang memiliki integritas dan komitmen tinggi. Maka pergunakan kesempatan baik ini untuk menggali pengetahuan dari para narasumber khususnya dalam hal pengadaan barang dan jasa, sehingga resiko ada kesalahan dapat kita minimalisasi," tutup Santi.
BACA JUGA: Timnas U-23 Kalah Lawan Thailand, Iwan Bule Singgung Soal Nasib Shin Tae Yong
Hadir sebagai pemateri pada kegiatan ini Praktisi Pengadaan Barang dan Jasa, serta para konsultan program YESS tingkat NPMU. Antusiasme diperlihatkan oleh para peserta. Tak hanya itu mereka pun berkomitmen untuk mewujudkan akuntabilitas dalam pengelolaan program YESS.(jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean