Pastikan Timnas U-23 Hanya Latihan Sekali Sehari

Jumat, 12 September 2014 – 07:34 WIB
Pelatih Timnas U-23, Aji Santoso. Foto: Guntur Aga/dok.JPNN

jpnn.com - TIDAK ada agenda khusus pada hari pertama Timnas U-23 setibanya di Incheon, Korsel, kemarin (11/9). Tim pelatih memutuskan untuk meliburkan pemain dan meminta mereka untuk istirahat total.

Sesi latihan skuad Garuda Muda - julukan Timnas U-23- menurut pelatih kepala Aji Santoso sejatinya baru dijadwalkan mulai hari ini.

BACA JUGA: Selamat Datang Kembali, Premier League

"Saya sengaja mengistirahatkan tadi (kemarin, red), agar tidak jetlag dan siap latihan keras lagi besok (hari ini, red). Jangan sampai pemain tidak full saat latihan perdana di sini," katanya melalui blackberry messenger, tadi malam (11/9).

Berbeda dengan di Indonesia, Aji mengaku di Incheon dia hanya memberikan sesi latihan sekali sehari. Dia tak mau intensitas latihan yang tinggi di Korsel, justru nanti membuat pemainnya kelelahan dan resiko cedera saat latihan juga akan meningkat, jika terlalu lama berlatih.

BACA JUGA: Tevez Susul Cedera, Vidal Membaik

Bagi Aji, sekali latihan tapi pemain merasa nyaman dan enjoy, lebih baik daripada harus latihan dua kali sehari, tapi pemain merasa kelelahan.

"Saya nggak mau ambil resiko, cukup sekali saja. Yang penting mereka recovery, dan bisa fokus menyelesaikan target latihan per hari," ungkap pelatih asal Malang tersebut.

BACA JUGA: Persebaya Tenang Seiring Pemutihan

Pilihan itu baginya tepat, karena H-3 sebelum pertandingan pertama melawan Timor Leste 15 September nanti, latihan lebih banyak ditekankan ke taktik strategi.

Dengan sesi latihan yang sudah terfokus itu, bukan kuantitas latihan yang menjadi ukuran, tapi kualitas pemahaman pemain yang dipentingkan.

Sama seperti yang dijelaskannya sebelum berangkat, Aji dalam sesi latihan di tiga hari tersisa berfokus untuk mematangkan finishing.

Karena dia menilai, dari uji coba terakhir, sentuhan permainan cepat dan agresifitas yang ditunjukkan pemainnya, masih minus di minimnya peluang 90 persen gol.

Dia memaklumi, memang sampai hari ini, lini depan belum ada solusi yang sangat mumpuni, kecuali nantinya pemain senior Ferdinand Sinaga memberi bukti.

"PR saya memang untuk mempertajam finishing. Membuat semakin banyak peluang yang didapat bisa menjadi gol," ucapnya.

Pada laga melawan Pra PON DKI yang berakhir 0-2 untuk Timnas U-23, Aji mencatat ada empat peluang bagus. Namun, dari empat peluang itu baru satu gol yang tercipta. Satu gol lainnya, berasal dari titik putih setelah penetrasi yang dilakukan pemain U-23 dihadang dengan keras oleh pemain DKI.

"Mudah-mudahan Ferdinand bisa menjadi solusi di laga sesungguhnya nanti," tegasnya. (aam)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menanti Debut Balotelli dan Empat Pemain Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler