Pastikan TKI yang Dimutilasi di Hongkong Warga Cilacap

Selasa, 04 November 2014 – 10:21 WIB

jpnn.com - CILACAP - Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Cilacap, Jawa Tengah memastikan salah satu Tenaga Kerja Perempuan (TKI) korban mutilasi di Hongkong, Sumiarti Ningsih adalah warga Banaran Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap.

"Informasi dari Kemenlu seperti itu. Kami tinggal menunggu suratnya saja," ujar Kabid Binapenta Dinsosnakertrans Cilacap Sutiknyo saat dihubungi RMOL, Selasa (4/11).

BACA JUGA: Kader Memaki di Facebook, Ketua PDIP Sultra Minta Maaf

Sutiknyo mengatakan Sumiarti berangkat ke luar negeri lewat Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) Arafah Bintang Sentosa, Jakarta.

"Sumiarti berangkat pada tahun angkatan 2010-2011. Selesai kontrak Sumiarti hilang kontak dengan agensi," tambahnya.

BACA JUGA: 32 Rekening Bank Rina Iriani Tidak Dilaporkan

Diakui koordinasi antara Dinsosnakertrans Cilacap dengan PT Arafah Bintang Perkasa Sutiknyo terkendala jarak tempuh. Memang, di Cilacap perusahaan penempatan tenaga kerja itu memiliki cabang. Namun, cabang tersebut tidak melakukan proses pemberangkatan.

"Cabang PT Arafah Bintang Perkasa di Cilacap hanya proses administrasi dokumen," jelasnya.

BACA JUGA: Yakin Honorer K2 tak Terpengaruh Moratorium CPNS

Sutiknyo juga mengatakan pihak PT Arafah Bintang Perkasa mengaku belum mengetahui bahwa ada tenaga kerja yang diberangkatkan lewat PT tersebut menjadi korban pembunuhan.

Seperti diwartakan, dua orang tenaga kerja di Hongkong dikabarkan menjadi korban mutilasi ditemukan dalam koper di balkon lantai 31 apartemen milik seorang bankir asal Inggris, Rurik George Caton Jutting (29), di Distrik Wan Chai, Hongkong, Sabtu (1/11).

Salah satu korban tersebut bernama Sumiarti Ningsih, berasal dari Indonesia. Sedangkan satu korban lainnya masih simpang siur antara warga Filipina atau Indonesia. (rus/RMOL)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga BBM Bakal Naik, Buruh Tuntut UMP Rp 2 Juta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler