Seorang pastor dan biarawati Adelaide, Australia Selatan (SA) telah menjadi korban penipuan senilai lebih dari $180.000 atau setara Rp1,9 miliar oleh seorang wanita yang berpura-pura memiliki kanker stadium akhir. Mereka mengungkapkan keterkejutan, pengkhianatan dan kehancuran yang dirasakan dalam persidangan di Pengadilan Tinggi Adelaide.
Angie Emma Walsh, 40 tahun, menangis di ruang sidang saat korbannya membacakan pernyataan emosional di pengadilan, merinci bagaimana ibu dari satu orang anak itu memanipulasi mereka untuk memberinya uang demi pengobatan kanker yang "menyelamatkan nyawa".
BACA JUGA: Terduga Teroris di Australia Bisa Ditahan 2 Minggu Tanpa Tuduhan
Pengadilan mengungkap pelanggaran yang dilakukan terhadap Suster Theresa Swiggs itu dimulai pada tahun 2012, namun Walsh telah "menipudaya" suster tersebut sejak beberapa waktu sebelumnya.
Suster Swiggs meminta bantuan Pastor Bill Brady dan saudara kandungnya untuk membantu mendanai perawatan medis yang diklaim Walsh, memberinya dana $ 184.151 (atau setara Rp 1,84 miliar) secara total selama dua setengah tahun.
BACA JUGA: Serunya Berselancar Menembus Awan di Langit Australia
"Saya benar-benar hancur menyadari bahwa hampir semua hal yang Angie Walsh ceritakan mengenai kehidupan dan situasinya, ibu dan anggota keluarganya yang lain, ternyata hanyalah serangkaian kebohongan dan kepalsuan," kata Suster Swiggs.
"Saya benar-benar terbebani oleh apa yang telah terjadi dan saya sangat menderita karena hal ini."
BACA JUGA: Mahasiswa Internasional di Sydney Dihukum Ambil Gambar Tidak Senonoh
Pengadilan mengungkap, kasus penipuan ini melibatkan sebuah penelitian dan perencanaan tingkat tinggi, bahwa Angie Emma Walsh memerinci gejala dan perawatan yang dibutuhkannya, dan pada satu tahap dia akan mengklaim membutuhkan $ 7.000 (atau setara Rp 70 juta) untuk obat yang diberikan secara perlahan-lahan agar tetap hidup. Korban penipuan Pastor Bill Brady di Adelaide kehilangan dana lebih dari $70.000 atau sekitar Rp736 juta. Â
ABC News: Rebecca Opie
Pengadilan justru mendengar bahwa dia menggunakan uang itu untuk hidup di luar kemampuannya dan bahwa pada satu saat, selama penipuan berlangsung, dia melakukan transaksi di Seaworld dan Dreamworld di Queensland.
Suster Swiggs mengatakan kepada pengadilan bahwa Angie Emma Walsh telah melanggar kepercayaannya dan memanipulasinya dengan sangat dalam sehingga dia dipenuhi oleh  "kemarahan, rasa malu dan kekosongan."
"Saya merasa kebohongan Angie sangat menyinggung perasaan, terutama kalau ternyata dia tidak menderita kanker, saya merasa sangat ditipu dan hancur mengingat dia terus menerus berbohong kepada saya tentang begitu banyak bagian kehidupannya," katanya.
"Jati diri saya benar-benar hancur, pekerjaan saya di masa depan terancam dan trauma yang saya alami tidak terbayangkan.
"Ini semua telah membuat saya gemetar dan terguncang hingga ke relung sanubari saya.â
"Saya tidak akan pernah sama lagi dan sekarang saya bahkan bertanya-tanya apakah saya bisa melanjutkan peran saya sebagai pendukung layanan gereja.â
Pengadilan mengungkap, saudara perempuan Suster Swigg juga telah kehilangan semua tabungan seumur hidupnya karena penipuan yang dilakukan Walsh. Korban penipuan suster Theresa Swiggs mengatakan dirinya tidak akan pernah sama lagi. Â
ABC News: Rebecca Opie
Pastor Bill Brady, 72 tahun, mengatakan bahwa dirinya mengalami kerugian finansial hingga $ 77.000 atau setara Rp770 juta yang semuanya dibayarkan secara tunai.
"Terkejut adalah reaksi awal .... perasaan ini segera bercampur aduk dengan kemarahan dan rasa malu ketika saya menyadari bahwa orang lain mungkin akan melihat dirinya benar-benar bodoh," katanya.
"Saya tidak pernah merasa begitu rendah dalam hidup saya."Riwayat kriminal pelaku selama 1 dekade
Pengadilan juga mengungkap, Angie Emma Walsh memiliki sejarah kriminal sejak 20 tahun lalu yang dipenuhi dengan kasus pencurian, ketidakjujuran dan penipuan yang dilakukannya di Australia Barat dan Australia Selatan.
Pada tahun 2010, dia menerima hukuman percobaan karena telah menggelapkan dana lebih dari $ 8.000 atau Rp 80 juta dari komunitas Victor Harbor.
Surat kabar setempat sempat mengkampanyekan penggalangan dana setelah dia memberikan wawancara emosional yang mengklaim kalau dirinya memiliki kanker stadium akhir dan tidak mampu membayar perawatan tersebut.
Dia juga pernah dibebaskan karena berperilaku baik setelah menggunakan nama ibu mertuanya untuk melakukan pencurian kartu kredit senilai $ 30.000 atau senilai Rp 300 juta.
Anggie Emma Walsh terisak saat membacakan permintaan maaf kepada Suster Swiggs, di mana dia berkata bahwa dia berharap "dia bisa memutar balik waktu."
"Saya tidak pernah bermaksud menyakiti atau menyebabkan kesulitan bagi siapapun," katanya.
"Rasa sedih yang mendalam, patah hati dan posisi yang sangat sulit yang Anda hadapi sebagai konsekuensi dari tindakan saya adalah rasa malu yang akan terus menerus harus saya tanggung."
Pengacara pembela, Leesah Randall mengatakan bahwa kliennya menderita gangguan kepribadian namun membenarkan pembebasan sementara telah diberikan.
Angie Emma Walsh, yang telah ditahan sejak Juni tahun lalu, akan mendengarkan vonis atas perbuatannya dalam sidang yang akan dilakukan bulan depan.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kertas Suara Survei Pernikahan Sejenis Dibakar Karena Salah Paham