”Kegiatan ini kami lakukan karena di wilayah mereka ada keterbatasan sarana medis. Terutama yang ada di desa-desa,” kata perwira penerangan Kontingen Garuda XXIII-G Lettu Sundoko pada Jawa Pos melalui komunikasi email kemarin (13/7).
Tim medis Indonesia battalion (Indobatt) yang beranggotakan satu regu tersebut senantiasa berpindah tempat untuk memberikan pertolongan kepada masyarakat setempat sesuai jadwal waktu medical camp yang telah diatur. Misalnya yang dilakukan tim Garuda di Kantor Balai Desa Deir Seriane, Lebanon Selatan.
Menurut Sundoko, itu merupakan kegiatan teritorial atau CIMIC (Civil Military Cooperation) Satgas Indobatt Konga XXIII/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon). ”Banyak dari pasien lokal yang merasa senang dengan kegiatan medis seperti yang dilakukan oleh dokter satgas,” kata perwira asal Semarang, Jawa Tengah ini.
Mereka rata-rata menderita penyakit radang tenggorokan, rematik, saluran pernafasan dan influenza, namun tidak sedikit dari mereka yang sakit karena telah lanjut usia.
Kegiatan ini melibatkan dokter dari TNI misalnya Lettu Ckm dr. Sibin Chandra selaku komandan peleton kesehatan Indobatt. ”Warga sangat senang, karena memang disana ada keterbatasan ekonomi dan fasilitas medisnya kurang,” katanya.
Sundoko menjelaskan, sesuai arahan komandan kontingen Garuda Letkol Lucky Avianto, tim kesehatan TNI akan melakukan jemput bola ke pasien yang tidak bias datang ke lokasi balai pengobatan. “Kami akan door to door untuk masyarakat yang sakit berat atau yang tidak bias menjangkau posko medis,” katanya.
Kontingen Garuda sudah ditempatkan di Lebanon Selatan sejak 2007. Tiap tahun personilnya dirotasi. Selama ini, hubungan antara TNI dan masyarakat lokal berjalan baik. ”Selama kami bertugas, masyarakat Lebanon sangat ramah. Mereka juga tahu Indonesia sebagai negara dnegan penduduk muslim yang besar,” katanya.(rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... RUU PRT Beri Kepastian Hukum Pekerja dan Majikan
Redaktur : Tim Redaksi