jpnn.com, MANOKWARI - Pihak Polda Papua Barat memastikan pergerakan lebih banyak pasukan TNI dan Polri ke wilayah Kabupaten Maybrat bukan operasi militer (Opsmil).
Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi menyatakan penebalan pasukan TNI-Polri itu dalam rangka penyelidikan dan pengejaran pelaku kriminal.
BACA JUGA: Detik-detik Delegasi TNI AL Kunjungi Markas Marinir Amerika
"Tim gabungan yang dikerahkan ke Maybrat untuk menyelidiki dan mengejar para pelaku kriminal penyerang pos persiapan Koramil Kisor," kata kombes Adam Erwindi, di Manokwari Sabtu (11/9).
Pernyataan itu ditegaskan Kombes Adam Erwindi guna menepis berbagai berita bohong alias hoaks melalui media sosial yang bertujuan menggiring opini publik dengan isu tak sesuai fakta.
BACA JUGA: MR Datang Membawa 10 Kg Sabu-Sabu, yang Pesan Ternyata Polisi
"Sejumlah sumber berupaya ciptakan isu operasi militer di Maybrat, sementara tugas utama tim gabungan TNI-Polri sudah terbukti dengan mengungkap organisasi KNPB sebagai aktor utama peristiwa itu," tutur Adam.
Diketahui dalam kasus penyerangan pos persiapan Koramil Kisor, tim penyidik telah menetapkan dan menahan dua tersangka serta memasukkan 17 orang dari kelompok KNPB dalam DPO (Daftar Pencarian Orang).
BACA JUGA: Ada AR di Daftar Tersangka Teroris JI yang Disikat Densus 88
Kombes Adam Erwindi mengimbau kepada masyarakat Papua Barat agar lebih bijak menggunakan media sosial dalam menerima maupun meneruskan sebuah informasi.
Terpisah, Kepala Penerangan Kodam XVIII Kasuari Kolonel Hendra Pesireron menegaskan TNI-Polri menjamin keamanan masyarakat sipil.
"Masyarakat diimbau kembali ke perkampungan, karena tim gabungan hanya cari pelaku penyerang Pos koramil, bukan menakut-nakuti masyarakat ataupun salah sasaran," ujar Kolonel Hendra. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam