Prabumulih - Pelaku kejahatan di wilayah hukum Kecamatan Prabumulih Timur bisa jadi makin berani. Buktinya Herinanto, 43 beserta istri, Asmawati, 38 warga Jalan Purwodadi Kelurahan Muara Dua Kecamatan Prabumulih Timur dianiaya komplotan perampok yang menyatroni rumahnya Sabtu (7/9)malam.
Herianto terluka parah di bagian kepala bagian belakang akibat pukulan benda tumpul yang diduga dari gagang pistol yang digunakan pelaku, luka robek pada perut bagian kanan, serta lebam di wajah. Sementara Asmawati menderita luka robek pada bagian perut hingga ususnya terburai. Keduanya kini masih menjalani perawatan intensif di RS AR Bunda kota Prabumulih.
Selain mendapatkan luka, pasangan suami istri yang berprofesi sebagai pedagang pasar kalangan ini juga harus kehilangan harta bendanya berupa tas yang didalamnya berisi uang sebesar Rp 3juta, satu buah HP merk Mito, serta surat kepemilikan mobil.
Informasi yang berhasil dihimpun, insiden perampokan ini terjadi sekitar pukul 01.00 WIB, ketika pasangan suami istri tersebut tengah terlelap. Saat itu, para pelaku yang berjumlah sekitar enam orang merangsek masuk ke dalam rumah Heri dengan membongkar pintu depan.
Asamawati yang mendengar keributan tersebut lalu terbangun dan berteriak kepada Heri yang tidur di sebelahnya bahwa rumahnya dimasuki perampok. Heri yang terbangun langsung saja mengecek keluar kamarnya. Betapa terkejutnya dia ketika melihat enam orang asing dengan menggunakan topeng sudah berada di dalam rumahnya.
Salah seorang pelaku yang menyadari kehadiran Heri langsung menyergap kedatangannya. Heri yang mendapat serangan langsung melakukan perlawanan. Bahkan pisau yang tadinya dipegang pelaku dan hendak ditusukkan ke arahnya berhasil dibalikkan kembali dan menusuk tubuh pelaku.
Pelaku lain yang melihat perlawanan Heri tidak tinggal diam. Mereka membantu temannya dengan menyerang Heri. Ada yang memukul kepala Heri dengan gagang pistol yang dibawanya serta ada yang memukuli Heri. Asmawati yang melihat suaminya dipukuli lantas berteriak minta tolong.
Namun pelaku lainnya langsung membekap mulut Asmawati dan menariknya hingga ke ruang tamu. Perlawanan Heri terhenti ketika salah seorang pelaku berhasil menusuk perut Heri. Melihat Heri yang sudah tak berdaya, pelaku lantas menanyakan keberadaan uang hasil penjualan kebun karet Heri.
Namun, Heri mengatakan tidak ada. Pelaku lain kembali memukuli Heri. Asmawati yang tidak tega suaminya dipukuli kemudian mengatakan kalau uangnya ada di dalam tas di dapur. Pelaku pun langsung menyeret Asmawati ke dapur dan memberikan tas yang biasanya digunakan pasutri ini berdagang.
Setelah mendapatkan tas tersebut para pelaku lalu hendak melarikan diri. Namun, Asmawati yang melihat pelaku hendak pergi lantas berteriak sekencang-kencangnya untuk minta tolong kepada warga. Tidak mau warga berdatangan pelaku langsung kembali mendekati Asmawati dan mengayunkan parangnya ke arah perut Asmawati. Ia pun langsung tersungkur dan tidak berdaya.
Warga yang terbangun dan sempat melihat pelaku keluar dari rumah Heri hendak menolong keduanya, tapi nyali warga langsung ciut saat melihat tiga orang pelaku menodongkan pistol ke arah warga. para pelaku yang menggunakan tiga buah sepeda motor pun langsung melarikan diri.
Setelah pelaku pergi, warga langsung berdatangan ke rumah Heri untuk menolong pasutri ini. Mereka pun membawa Heri dan Asmawati ke RS AR Bunda Prabumulih untuk mendapatkan pertolongan.
Kapolsek Prabumulih Timur Iptu Toni Arman mengatakan pihaknya hingga saat ini belum mendapat laporan dari korban. Ia juga tidak bisa menyimpulkan kejadian tersebut benar perampokan atau bukan. "Kita belum mendapat laporan dari korban. Mereka saat ini tengah dirawat di RS AR Bunda Prabumulih," pungkasnya. (kos)
BACA JUGA: Rayu dengan Kura-kura, Remaja Sodomi 6 Bocah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Gerebek Markas Perompak
Redaktur : Tim Redaksi