jpnn.com - PROBOLINGGO - Keinginan Sugianto, 50, memeriahkan pernikahan anaknya, Agus Eko Pujianto, 29, dengan petasan berujung petaka.
Kemarin lelaki asal Desa Karangren, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, tersebut tewas setelah petasan yang diraciknya meledak. Sementara itu, Jama'ah, 45, istri korban, kritis karena menderita luka bakar serius dan harus dirawat di rumah sakit.
Insiden tersebut menambah daftar panjang ledakan petasan dalam beberapa hari terakhir. Sebelumnya, peristiwa serupa terjadi di Desa Satreyan, Maron, dan Desa Wringin Anom, Tongas.
Sugianto tewas di lokasi kejadian dengan kondisi mengenaskan. Hampir seluruh tubuhnya mengelupas karena terbakar. Kaki kiri korban terpisah dari badannya. Sementara itu, Jama'ah mengalami luka bakar hingga 81 persen.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.00. Sekitar seminggu lalu, korban baru membeli mesiu. Selongsongan petasan setengah sak juga sudah dibuat.
Kemarin korban rupanya bermaksud melanjutkan pembuatan mercon tersebut. Serbuk mesiu yang sudah dibeli lantas dimasukkan ke selongsongan petasan.
Kegiatan itu dilakukan korban di dapur. Padahal, dalam waktu yang sama, Jama'ah tengah memasak.
Petaka terjadi saat korban menekan salah satu ujung selongsongan. Tiba-tiba terjadi ledakan, kemudian disusul ledakan besar berikutnya. Sumoasiah, 57, tetangga korban, menyatakan, dua ledakan itu terjadi berurutan. ''Ndak lama, Mas. Langsung duar.. duar..,'' ujarnya.
Ledakan tersebut cukup keras. Dapur rumah korban berukuran sekitar 3 x 6 meter rata dengan tanah. Seluruh genting dan kaca rumah pecah. Tembok di sekitar ledakan pun luluh lantak. Ruangan tengah dan depan rumah korban juga mengalami kerusakan serupa. (mas/aad/JPNN/c19/bh)
BACA JUGA: Polisi Curigai Pembobol Toko Emas Sindikat Profesional
BACA ARTIKEL LAINNYA... Takut Digebuki Warga, Penjambret Terjun ke Sungai
Redaktur : Tim Redaksi