Polisi Curigai Pembobol Toko Emas Sindikat Profesional

Kamis, 02 Oktober 2014 – 09:16 WIB

jpnn.com - BALIKPAPAN - Pihak kepolisian belum berhasil menemukan komplotan pencurian Toko Emas Harmonis di Pasar Blauran, Klandasan, yang terjadi pada Sabtu (27/9) lalu. Setelah empat hari berlalu, aparat masih mencari tahu identitas para pelaku yang disinyalir berjumlah empat orang tersebut.

"Ini sindikat dan mereka profesional. Dalam aksinya mereka terlihat sudah pengalaman dan tak ada rasa khawatir," sebut Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Fajar Setiawan bersama Kasubdit Jatanras AKBP Christian Tory, kemarin.

BACA JUGA: 657 Pelamar CPNS Tidak Memenuhi Syarat

Dalam kasus pencurian itu, Toko Emas Harmonis kehilangan 150 gram emas senilai Rp 60 juta lebih. Emas yang berbentuk perhiasan itu dibawa kabur calon pembeli yang semuanya perempuan paruh baya. Aksi ini baru diketahui setelah H Aswar, pemilik toko, melakukan pengecekan barang dan melihat rekaman CCTV.

Dalam pengungkapan kasus ini, Subdit Jatanras mengerahkan sejumlah anggotanya. Dari analisis sementara, komplotan yang berjumlah empat orang ini bekerja profesional dan memiliki peran yang berbeda-beda. Ada yang menawar, memilih, dan eksekutor.

BACA JUGA: Kejaksaan Jerat Sekretaris KPU Banjar jadi Tersangka

"Kami duga mereka tak hanya beraksi di Balikpapan, melainkan kota-kota terdekat lainnya, seperti Samarinda," imbuh Christian.

"Kami terus mengembangkan kasus ini," ujarnya.

BACA JUGA: Takut Digebuki Warga, Penjambret Terjun ke Sungai

Diberitakan sebelumnya, dari rekaman CCTV yang ditunjukkan, toko bernomor 104-105-106 milik H Aswar itu dikunjungi 4 perempuan berkerudung. Mereka semua memenuhi etalase toko dan tampak antusias mau membeli emas yang dijual.

"Pihak pengambil barang (pencuri, Red) mengalihkan pegawai saya yang melayani. Ini modus, sepertinya sudah direncanakan. Lihat saja di CCTV, mereka pura-pura membeli," pungkasnya.(aim/tom/k15)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terapi Kesehatan Hewan Kurban


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler