LEUWILIANG-Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk di Kecamatan Leuwiliang dan Cibungbulang, membuat Pemkab Bogor harus lebih bekerja keras untuk menekannya.
Salah satu upaya yang terus dilakukan yakni melalui program keluarga berencana (KB). Pemerintahan Kecamatan Leuwiliang mencatat dari total penduduk sebanyak 109.008 jiwa, ada 20.870 jiwa pasangan usia subur, sedangkan akseptor aktif sebanyak 15.729 jiwa.
Sementara itu, Pemerintahan Kecamatan Cibungbulan mencatat dari total penduduk sebanyak 127.183 jiwa, ada 23.148 jiwa pasangan usia subur, sedangkan akseptor aktif sebanyak 17.476 jiwa.
Subag TU Kecamatan Leuwiliang, Abdul Hamid mengakui, tingkat kesadaran pasangan suami istri untuk menggunakan kontrasepsi masih rendah sehingga tingkat kelahiran sulit dikendalikan.
Ia berharap, program sosialisasi yang terus diberikan kepada masyarakat sehingga kelahiran anak lebih terencana dan berdampak positif terhadap kesejahteraan keluarga.
“Kami masih terus melakukan pemetaan keluarga di masing-masing RT, agar terdaftar menjadi peserta ayudi, metoda operasi wanita (MOW), metoda operasi pria (MOP), kondom, implan, suntik dan pil,” paparnya saat menghadiri sosialisasi di Kecamatan Leuwiliang, kemarin.
Korlap KB Kecamatan Cibungbulang, Iyoh Hanafiah menuturkan, kegiatan sosialisasi dilakukan agar terbina keluarga harmonis dengan dua anak lebih baik, serta menjadikan pasutri yang belum aktif menjadi aktif. (cr8)
Salah satu upaya yang terus dilakukan yakni melalui program keluarga berencana (KB). Pemerintahan Kecamatan Leuwiliang mencatat dari total penduduk sebanyak 109.008 jiwa, ada 20.870 jiwa pasangan usia subur, sedangkan akseptor aktif sebanyak 15.729 jiwa.
Sementara itu, Pemerintahan Kecamatan Cibungbulan mencatat dari total penduduk sebanyak 127.183 jiwa, ada 23.148 jiwa pasangan usia subur, sedangkan akseptor aktif sebanyak 17.476 jiwa.
Subag TU Kecamatan Leuwiliang, Abdul Hamid mengakui, tingkat kesadaran pasangan suami istri untuk menggunakan kontrasepsi masih rendah sehingga tingkat kelahiran sulit dikendalikan.
Ia berharap, program sosialisasi yang terus diberikan kepada masyarakat sehingga kelahiran anak lebih terencana dan berdampak positif terhadap kesejahteraan keluarga.
“Kami masih terus melakukan pemetaan keluarga di masing-masing RT, agar terdaftar menjadi peserta ayudi, metoda operasi wanita (MOW), metoda operasi pria (MOP), kondom, implan, suntik dan pil,” paparnya saat menghadiri sosialisasi di Kecamatan Leuwiliang, kemarin.
Korlap KB Kecamatan Cibungbulang, Iyoh Hanafiah menuturkan, kegiatan sosialisasi dilakukan agar terbina keluarga harmonis dengan dua anak lebih baik, serta menjadikan pasutri yang belum aktif menjadi aktif. (cr8)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gen Baru dapat Obati Artritis
Redaktur : Tim Redaksi