jpnn.com - BATAM - Selalu saja ada trik-trik baru penyelundup narkoba agar bisa membawa barang haram itu masuk ke Batam, Kepri. Salah satunya memasukan dalam sol sepatu.
Cara ini diterapkan pasutri (pasangan suami istri,red) asal Batam, dengan mencoba menyelundupkan 2.140 butir ekstasi dan 548 butir happy five pada Jumat (11/3) di Pelabuhan Internasional Batamcenter.
BACA JUGA: WADUH!!! Korban Dikepruk Botol, Kepala Bocor
Ribuan butir barang haram ini, direncanakan akan dibawa ke Medan. Sebab dalam pemeriksaan awal, ditemukan dua tiket menuju Medan untuk keberangkatan pukul 11.00 (11/3).
"Benar kami mengamankan pasutri (Anwar tham in dan Yulia,red) tadi pagi," kata kepala Bea Cukai Batam, Nugroho pada Batam Pos, Jumat (11/3).
BACA JUGA: Waduh..Pembunuhan dengan Sianida Kembali Terjadi
Nugroho mengungkapkan bahwa penangkapan ini bermula dari gerak gerik pasangan ini mencurigakan. Dari penuturan petugas ke Nugroho, pasangan ini melihat kiri kanan. Sehingga menarik perhatian dari petugas Bea Cukai.
Petugas, kata Nugroho merasa pasangan ini menyembunyikan sesuatu. Lalu petugas Bea Cukai melakukan pemeriksaan menyeluruh.
BACA JUGA: Ringkus Tiga Pelaku Curanmor dan Jambret, Sikat Pak Polisi
Tak hanya barang bawaannya saja di X-ray, sepatu pasangan ini juga menjalani proses scan dengan menggunakan sinar infra merah itu. Gambar di monitor X-ray menunjukkan gambar yang aneh. Dimana dalam sol sepatu, terhadap butiran-butiran.
"Akibat hal ini, kecurigaan petugas bertambah," ungkapnya.
Lalu sepatu pasangan ini dibongkar. Ternyata terbukti dugaan petugas, pasangan ini membawa barang haram. "Pasutri ini kami amankan tanpa ada perlawanan. Saat ini sedang lakukan pemeriksaan di Kantor kami di Batuampar," ujarnya.
Kasus ini diserahkan ke BNNP Kepri. Kabid Brantas BNNP Kepri Bubung Pramiadi membenarkan hal ini. Ia mengatakan bahwa kasus ini akan ditangani oleh BNN
Untuk pengembangan kasus ini, kata Bubung agak sulit. Sebab narkoba tersebut harusnya sampai di Medan pada pukul 12.00. Namun BNN baru terima pada pukul 12.00 itu, jadi untuk mengendus rantai peredaran narkoba ini menjadi terputus.
"Udah kebakar, jadi susah kami telisik," ungkapnya.
Ia mengungkapkan penerima barang haram ini di Medan pasti sudah kabur. Sebab sistem yang diterapkan dalam peredaran narkoba, bila dalam jangka waktu ditentukan kurir tak datang. Maka penerima akan memilih untuk kabur dan mundur.
"Tapi kami akan mencoba mengembangkan kasus ini, dari keterangan kedua orang ini," tuturnya.
Menurut Bubung, dengan kepemilikan ribuan butir ekstasi ini. Pasutri ini terancam hukuman minimal lima tahun penjara, maksimal hukuman mati. (ska/ray)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hendak Jual Motor Curian, Keburu Disergap Polisi
Redaktur : Tim Redaksi