jpnn.com - jpnn.com - Sebagian masyarakat Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta menganggap aksi bunuh diri merupakan cara cepat mengatasi masalah. Bahkan putra seorang tukoh setempat pun nekat gantung diri.
Adalah Putut Wijanarko (26) yang ditemukan gantung diri di kawasan hutan Wanagama, tidak jauh dari rumah korban, Minggu (22/1). Putut adalah anak kepala Desa Banaran, Kecamatan Playen, Gunungkidul.
BACA JUGA: Jasad Misterius Perempuan Bertato Mengapung di Sungai
Putut diduga bunuh diri akibat depresi lantaran patah hati. Sebab, dia ditinggal oleh pujaan hatinya.
Menurut beberapa tetangga yang melayat, Putut sejak beberapa hari terakhir sebelum bunuh diri memang tampak bingung. Dia diduga depresi akibat putus cinta.
BACA JUGA: Merasa Tak Kuat Lagi, Prabowo Pilih Gantung Diri
Kapolsek Playen AKP Wahyono mengatakan, dari hasil penyidikan sebelum kejadian, korban sempat dicari keluarganya. Kebetulan salah satu tetangganya, Edi melihat sepeda motor yang biasa digunakan Putut terparkir di pinggir jalan kawasan hutan Wanagama.
“Setelah dicari, ternyata korban sudah tewas gantung diri pada sebuah pohon,” kata Wahyono.
BACA JUGA: Bertengkar dengan Pacar, Artis Ini Coba Bunuh Diri
Dari pemeriksaan tim medis dan Polsek Playen, tidak ada tanda-tanda mencurigakan soal penyebab meninggalnya Putut. Selanjutnya, jenazah Putut diserahkan pada keluarga untuk dimakamkan.
Kasus bunuh diri ini menambah daftar panjang kasus meninggal dunia dengan cara tidak wajar di Gunungkidul. Merujuk data Polres Gunungkidul, pada 2012 ada 40 kasus bunuh diri.
Angka itu turun pada 2013 menjadi 29 kasus dan menciut pada 2014 menjadi 18 kasus saja. Namun pada 2015 angkanya kembali melonjak menjadi 33 kasus.
Sedangkan pada 2016, angka bunuh diri di kabupaten berjuluk Bumi Handayani itu turun. Yakni menjadi 30 kasus.(gun/hes/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gantung Diri Sesaat Setelah Menikah, Tinggalkan Surat
Redaktur & Reporter : Antoni