Patah Tulang atau Keseleo, Jangan Diurut, Biarkan Selama 7 Hari

Sabtu, 30 November 2019 – 06:07 WIB
dr Langga Sintong Sp.OT (kanan). Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ada pemahaman salah yang berkembang di masyarakat. Ketika terjadi patah tulang atau keseleo, yang terlintas di pikiran adalah ke tukang urut atau tukang patah tulang. Ternyata, hal tersebut keliru karena semakin menimbulkan rasa sakit dan memperburuk cedera.

"Jangan pernah dipijat, diurut kalau ada patah tulang atau keseleo. Biarkan saja selama tujuh hari prosesnya berjalan, nyeri dan bengkak. Kemudian nyeri dan bengkak itu akan turun. Cuma pasien digempur dengan obat antiradang. Kalau dipijet malah tambah bengkak dan sakit," kata dr Langga Sintong Sp.OT dalam diskusi kesehatan di Jakarta, Kamis (28/11).

BACA JUGA: Bocah Dua Tahun Patah Tulang Dianiaya Pacar Ibunya

Dokter spesialis bedah ortopedi Siloam Hospitals Kebun Jeruk, Jakarta Barat ini menambahkan, sejatinya tubuh manusia itu punya kemampuan untuk recovery. Ketika terjadi patah tulang, dibiarkan begitu saja (tulangnya) akan nyambung lagi.

Namun, masalahnya apakah sambungannya bagus atau tidak (kembali ke posisi awal), itu pentingnya posisi seorang dokter ortopedi.

BACA JUGA: Fokus Layani Pasien BPJS Kesehatan, RS Siloam Diapresiasi

Menurut Dokter Langga, kecenderungan memilih ke tukang urut atau tukang patah tulang justru bisa menyebabkan kondisi pasien makin parah. Cedera pada pergelangan kaki, kaki maupun telapak kaki bisa berdampak besar dan menghambat produktivitas seseorang karena kaki merupakan tumpuan beban tubuh seseorang.

Cedera pergelangan kaki terkadang bisa menyebabkan robeknya ligamen (pengikat tulang) sehingga menyebabkan nyeri berkepanjangan di kemudian hari.

"Penanganan yang tidak tepat bisa memperburuk keadaan. Faktanya, tidak semua cedera harus diselesaikan dengan cara operasi," ujarnya.

Dokter Langga mengungkapkan, banyak orang takut akan pembedahan. Mereka waswas kalau datang ke dokter ortopedi pasti disuruh operasi atau bahkan amputasi sehingga lebih condong ke tukang urut dan patah tulang. Padahal belum tentu dibedah. Ada yang pengobatannya melalui pemberian obat, fisioterapi, radio frekuensi.

"Dokter akan melakukan pembedahan bila memang itu solusi terbaiknya. Kalau tidak perlu dioperasi, ya tidak akan dilakukan," ucapnya.

Dia menyebutkan, selama ini banyak kasus cedera otot dan patah tulang tidak diketahui penyakitnya karena dokter yang mendalami minat ilmu foot dan ankle masih sangat sedikit di Indonesia. Memahami kompleksnya cedera pada tulang, Sports, Shoulder & Spine Clinic Siloam Hospitals Kebun Jeruk terus hadir dengan berbagai dokter spesialis.

Dengan harapan bisa memberikan pelayanan lebih maksimal kepada masyarakat yang mengalami masalah tulang dan sendi berkaitan dengan cedera olahraga, kaki, pergelangan kaki, bahu, serta tulang belakang. (esy/jpnn)

Video Pilihan :


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler