JAKARTA - Setelah keris, wayang, dan batik, Indonesia bakal terus memperkaya warisan budaya yang diakui UNESCO. Saat ini, tenun ikat Sumba sudah masuk dalam daftar nominasi UNESCO untuk ditetapkan menjadi warisan budaya. Penetapannya dijadwalkan keluar akhir tahun depan.
Pendaftaran tenun Sumba menjadi warisan budaya tak benda ini diusulkan oleh Cita Tenun Indonesia (CTI). Ketua CTI Okke Hatta Rajasa di Jakarta kemarin (16/4) menuturkan, pihanya selaku masyarakat berharap besar tenun Sumba ini diterima oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dari Indonesia.
Dia menuturkan, nama resmi pendaftaran tenun Sunda ini adalah, Tenun Ikat Sumba Indonesia. Dengan nama ini, dianggap bisa mewakilan seluruh tradisi pertenunan di Indonesia. Okke menuturkan, melalui upaya ini banyak sekali manfaat yang bisa didapat. "Diantaranya adalah untuk kelestariannya," ucap dia.
Upaya pendaftaran tenun Sumba sebagai warisan budaya tak benda ini mendapatkan tanggapan baik dari Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti. Dia mengatakan, tenun Sumba bisa disebut sebagai induknya pertenunan di Indonesia.
"Tenun ikat Sumba ini memiliki keunikan dan kekhasan sendiri," kata dia. Yaitu, proses pembuatannya yang memakan waktu lama. Sebab, masyarakat setempat mempercayai pembuatan tenun ini mengandung nilai-nilai spiritual yang sangat tinggi.
Wiendu berharap, setelah nantinya mendapat pengakuan dari UNESCO, tenun Sumba ini bisa terus hidup. Dia mengakui, saat ini tenun Sumba sedang menghadapi potensi kepunahan. Sebab, transfer ilmu pengetahuan tenun Sumba masih berjalan cukup lambat.
Di Sumbas, NTT sendiri, Wiendu mengatakan tenun memiliki beragam kegunaan. Diantaranya, menjadi penutup atau pelindung tubuh mulai dari jabang bayi hingga seseorang meninggal dunia. Selain itu, tenun juga dijadikan masyarakat Sumba sebagai mas kawin.
Ketua Harian Komisi Indonesia untuk UNESCO Kemendikbud Arief Rachman mengatakan, pengumuman dari UNESCO untuk tenun Sumba ini diperkirakan keluar November tahun depan. "Saya optimis bisa dikukuhkan," tandasnya. Dia mengatakan, masyarakat harus mendukung upaya pelestarian tenun Sumba sebagai warisan budaya Indonesia.
Arief menegaskan, pendaftaran warisan budaya tidak bisa dilakukan oleh unsur pemerintahan. "UNESCO hanya menerima usulan dari masyarakat," kata dia. Untuk itu, dia mempersilahkan masyarakat untuk mengusulkan pendaftaran budaya Indonesia apapun. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Awas, Tahu dan Kwetiau Berformalin Beredar!
Redaktur : Tim Redaksi