jpnn.com, JAKARTA - PT Patra Jasa berkolaborasi dengan PT Pertamina Patra Niaga membangun pilot project aggregator untuk pengambilan Used Cooking Oil (UCO) atau limbah minyak.
Proyek ini diharapkan bisa mengembangkan portofolio dalam pengelolaan energi hijau atau green energy.
BACA JUGA: Pencemaran Limbah Minyak Hitam Meresahkan Warga, LAM Bintan Minta Aparat Bertindak Tegas
Patra Jasa adalah perusahaan yang bergerak melalui tiga pilar bisnis. Dua di antaranya adalah Hotels and Resorts.
Selain Patra Jasa, Anak Perusahaan Pertamina lain seperti PT Pertamina Bina Media (IHC) juga turut andil dalam pengembangan bisnis Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah.
BACA JUGA: Dukung Net Zero Emission 2060, PLN UID Jakarta Raya Salurkan Energi Hijau 244 Juta kWh
Bersama-sama akan melakukan kajian mengenai UCO aggregator di lingkungan rumah sakit dan hotel.
“Tentunya menghasilkan limbah UCO yang tidak dapat terelakkan,” kata Direktur Utama Patra Jasa Putut Ariwibowo saat Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Sinergi Pertamina Grup (Pertamina Patra Niaga - Patra Jasa), Senin (11/12/2023).
BACA JUGA: Direktur Utama Patra Jasa Raih Penghargaan Tingkat Regional ACES Award 2023
Limbah UCO dari 10 Hotel yang dikelola Patra Jasa menghasilkan 350 liter UCO dalam sebulan.
Saat ini, Patra Jasa bekerja sama dengan masyarakat sekitar untuk mengelola limbah UCO agar dapat diolah kembali.
"Tentu bukan angka yang sedikit, mengingat UCO merupakan salah satu limbah yang dapat dipergunakan untuk program green energy,” kata Putut.
Dia berharap pilot project bersama PT Pertamina Patra Niaga ini dapat menjadi salah satu solusi mengelola UCO.
Khususnya, bagi unit hotel Patra Jasa di Jawa Barat dan Jakarta, yakni Patra Cirebon Hotel & Convention, Patra Bandung Hotel, Patra Anyer Hotel, dan Patra Jakarta Hotel.
Patra Jasa mendukung penuh program pilot project aggregator atau pengambilan UCO ini.
“Saya yakin sinergi dengan Pertamina Group ini dapat berkontribusi menciptakan inovasi yang dapat mendorong pertumbuhan energi terbarukan. Tak lain untuk mendukung komitmen Indonesia mencapai target Net Zero Emission Indonesia pada 2060,” kata Putut.
Penandatanganan MoU Sinergi Pertamina Grup (Pertamina Patra Niaga - Patra Jasa) ini dihadiri Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Arief Setiawan Handoko, Direktur Medis PT Pertamina Bina Medika IHC Lia Gardenia Partakusuma, jajaran Manajemen PT Pertamina (Persero), jajaran Direksi PT Patra Jasa serta seluruh Manajemen PT Pertamina Patra Niaga, PT Perusahaan Gas Negara, PT Pertamina Bina Medika IHC, dan PT Patra Jasa.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari