Dalam pernyataannya kemarin, JCG menyatakan bahwa tiga kapal pemantau maritim Tiongkok itu sebetulnya telah mendapat peringatan (warning) dari kapal-kapal patroli pantai Jepang. ’’Tetapi, ketiganya mengabaikan peringatan kapal-kapal patroli kami dan memasuki wilayah perairan negara kami beberapa saat setelah pukul 12.30 (pukul 10.30 WIB),’’ kata jubir JCG dalam pernyataan resmi kemarin.
Bahkan, lanjut JCG, kapal-kapal maritim Tiongkok itu kemudian menanggapi dengan pernyataan keras. ’’Anda (kapal patroli pantai Jepang, Red) sudah masuk di wilayah perairan Tiongkok. Jangan campur tangan dengan operasi kami. Silakan tinggalkan perairan ini,’’ seru kapal maritim Tiongkok, seperti ditirukan JCG.
Kapal monitor Tiongkok yang berlayar dari Kubashima, salah satu pulau di Kepulauan Senkaku, itu meninggalkan wilayah tersebut sekitar pukul 15.00 (pukul 13.00 WIB). Tiga kapal Tiongkok tersebut merupakan bagian dari empat kapal lainnya yang memasuki perairan kepulauan sengketa itu sejak Selasa (2/10).
Saat itu, mereka bertahan enam jam di wilayah tersebut meski otoritas Jepang telah memperingatkan. Pemerintah Jepang sudah melayangkan protes kepada Tiongkok terkait insiden itu.
Ketegangan di wilayah Kepulauan Senkaku (Diaoyu versi Tiongkok) terus memanas beberapa bulan terakhir. Wilayah yang disengketakan itu diyakini punya kekayaan mineral di dasar laut. Akibat ketegangan tersebut, diplomat Tiongkok dan Jepang terlibat saling cemooh dalam sidang Majelis Umum (MU) PBB di New York, AS, pekan lalu. Demonstrasi yang diwarnai kekerasan dengan menarget berbagai kepentingan Jepang juga terjadi di berbagai kota Tiongkok dalam beberapa hari terakhir.
Pemerintah Jepang berharap ketegangan itu tidak akan merusak kerja sama bidang keuangan di antara dua negara. ’’Hubungan baik dengan Beijing terlalu berharga untuk dirusak oleh sengketa kepemilikan kepulauan di Laut China Timur,’’ ujar Wakil Menkeu Jepang Takehiko Nakao.
Tetapi, surat kabar Wall Street Journal memberitakan bahwa wakil bank utama Tiongkok membatalkan agenda menghadiri pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia yang dijadwalkan berlangsung di Tokyo pekan depan.
’’(Kabar) itu (jika benar) akan sangat disayangkan. Tapi, sampai saat ini kami belum menerima kabar pembatalan kehadiran perwakilan Tiongkok. Pemerintah Tiongkok dan kantor-kantor bisnis tutup pekan ini karena libur nasional,’’ jelas Nakao. (AFP/AP/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyak Ibadah, Resep Wanita 108 Tahun
Redaktur : Tim Redaksi