jpnn.com, JAKARTA - Agnes Jewelry mengeluarkan strategi pemasaran dan penjualan baru demi bertahan di tengah pandemi Covid-19. Bidang usaha yang bergerak di bidang perhiasan dan berlian ini, memasifkan penjualan melalui sistem online sejak wabah Covid-19 menyerang Indonesia pada awal Maret 2020.
“Strategi yang kami lakukan adalah mulai menerapkan penjualan sistem online via e-mail, WhatsApp dan media sosial lainnya,” kata pemilik dan desainer Agnes Jewelry, Agnes Sutanto pada Senin (19/10).
BACA JUGA: Kemenkop UKM Dukung Pemasaran Komoditas Pangan Lewat e-Commerce
Agnes mengatakan, selama pandemi Covid-19 pihaknya juga tak mengadakan kegiatan pameran untuk memajang produk yang dibuatnya. Langkah penjualan lewat online ini juga dalam rangka mematuhi ketentuan pemerintah agar tetap melakukan aktifitas dirumah ditengah situasi pandemi Covid-19 ini.
“Dampak dari pandemi sebenarnya terasa di semua lini bisnis konvensional, tidak terkecuali bisnis jewelry. Cukup terasa tiga bulan awal, di mana galeri harus tutup sementara sesuai regulasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang ditetapkan pemerintah,” ungkapnya.
BACA JUGA: Kementan Dorong Pengembangan Pemasaran Komoditas Peternakan
Selain itu yang membuatnya tetap bertahan di tengah pandemi, karena adanya dukungan dari para kelompok pecinta berlian yang setia menjadi langganannya. Meski galeri perhiasannya sempat tutup, namun ada saja pelanggan yang mempercayakan pembelian perhiasan dan berlian kepadanya melalui online.
“Dari awal karir saya menjadi seorang designer jewelry, saya selalu mempunyai karakter yang sangat kuat dalam mendesain sebuah perhiasan dengan daya saing tinggi. Sehingga, para kolektor pecinta berlian ini sudah sangat melekat dengan setiap karya yang saya buat,” katanya.
BACA JUGA: Pengamat Pemasaran: Wishnutama Layak Masuk Kabinet
Agnes mengungkapkan, banyak jenis perhiasan yang dijualnya selama ini dan disukai oleh berbagai segmen konsumen. Selain menjual perhiasan emas dan berlian, dia juga menjual batu permata atau precious stone.
Agnes juga memberikan tips untuk membedakan berlian yang berkualitas baik atau tidak. Menurutnya, berlian berkualitas baik terlihat dari clarity yang dimilikinya.
Kemudian, cutting berlian juga mempengaruhi kualitas perhiasan itu sendiri. “Polish dan proportion sebuah berlian adalah nilai yang terpenting dalam membedakan berlian tersebut, berkualitas baik atau tidak,” ujarnya.
Dia menambahkan, membeli perhiasan atau berlian saat ini dapat menjadi investasi bagi masyarakat di masa mendatang. Apalagi daya jualnya terus meningkat sehingga akan sangat terasa perhiasan menjadi daya investasi tinggi dan jangka panjang pada saat inflasi.
“Perhiasan memiliki nilai seni yang sangat indah dan tidak lekang oleh waktu (everlasting),” imbuhnya. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil