jpnn.com, MALANG - Gempa yang terjadi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, dengan Magntudo 6,7 pada Sabtu (10/4) membuat patung gorila dengan tinggi tujuh meter di salah satu wahana wisata yang ada di Kota Batu roboh.
Marketing and Public Relation Manager Jatim Park Grup Titik S Ariyanti membenarkan robohnya patung di salah satu wahana wisata di Kota Batu tersebut, karena gempa yang terjadi kurang lebih pukul 14.00 WIB.
BACA JUGA: Jawa Timur Diguncang Gempa, Warga Berlarian Keluar Rumah
“Iya benar, patung di Batu Secret Zoo. Sejauh ini baru itu yang terlihat ada kerusakan,” kata Titik, saat dikonfirmasi dari Kabupaten Malang, Sabtu sore.
Dia memastikan tidak ada korban jiwa dari kejadian robohnya salah satu patung dekoratif yang berada di Batu Secret Zoo tersebut.
BACA JUGA: Tempat Wisata Dibuka tetapi Mudik Dilarang, Ini Kata Wagub Emil Dardak
Seluruh pengunjung, dan staf Batu Secret Zoo dilaporkan dalam kondisi aman dan tidak ada yang terluka.
Patung tersebut, lanjut Titik, merupakan patung dekoratif dan bukan salah satu wahana wisata di Batu Secret Zoo.
BACA JUGA: Anggota Brimob 25 Orang, Kelompok Kriminal Bersenjata Lebih Banyak, Warga Mengungsi
Patung gorila tersebut biasanya dipergunakan untuk spot foto oleh para pengunjung yang berwisata di lokasi itu.
“Itu patung dekoratif, bukan wahana wisata. Sampai saat ini, tidak ada korban jiwa dan tidak ada yang terluka,” katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu menyatakan gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Malang tersebut dirasakan hingga ke wilayah Kota Batu. Saat ini BPBD Kota Batu tengah melalukan kaji cepat kerusakan akibat gempa tersebut.
Berdasarkan data BPBD Kota Batu, wahana patung gorila yang ada di Batu Secret Zoo mengalami kerusakan bada bagian kepala. Saat ini, telah dilakukan penanganan oleh tim BPBD Kota Batu.
Gempa bumi dengan Magnitudo 6,7 pada Sabtu (10/7), pukul 14.00 WIB, berdasarkan laman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terjadi di 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang, dengan kedalaman 25 kilometer dan tidak berpotensi menyebabkan tsunami. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti