jpnn.com, TIMIKA - Kabupaten Mimika di Papua gencar membangun infrastruktur, salah satunya dengan mengubah wajah ibu kota kabupaten, Timika.
Salah satu proyek prestisius yang akan dibangun di sana adalah Simpang Delapan yang terletak di wilayah Kampung Limau Asri (SP 5).
BACA JUGA: Patung Yesus Dibangun di Kantor Bupati, Dana Rp 6 Miliar
Tidak hanya sebatas tempat pertemuan delapan jalan saja, Simpang Delapan juga dirancang menjadi pusat kota baru.
Bundaran Simpang Delapan juga akan menjadi ikon Mimika. Di atas bundaran itu akan dibangun patung replika Yesus Kristus.
BACA JUGA: Polisi Kesulitan Mengungkap Perusak Patung Yesus di Klaten
Meski monumen serupa sudah ada di berbagai daerah dan negara, tetapi patung Yesus di Mimika nanti bakal lebih menyita perhatian dunia.
Sesuai permintaan Bupati Eltinus Omaleng, patung itu nantinya akan menjadi patung Yesus tertinggi di dunia, mengalahkan patung Yesus seperti di Toraja yang saat ini memegang rekor dunia dengan tinggi 45 meter.
BACA JUGA: Jempol Patung Yesus Brasil Rusak Disambar Petir
Namun, untuk ukuran pastinya, patung Yesus di Timika masih akan dilakukan kajian, tetapi dijamin bakal menjadi yang tertinggi.
Bappeda Mimika sedang merampungkan dokumen Survei Investigasi Desain (SID) dan Detail Engineering Design (DED) yang sudah memasuki seminar akhir pada Jumat (27/11) kemarin.
Berdasarkan SID dan DED, patung akan dibangun di atas bundaran dengan diameter 100 meter yang merupakan tempat pertemuan delapan jalan.
Sementara diameter lingkar luar sepanjang 230 meter. Material patung Yesus rencananya berbahan pelat kuningan.
Ini juga akan menjadi tempat wisata rohani dan tempat rekreasi warga Timika, sehingga akan dilengkapi sejumlah fasilitas seperti jogging tracking, spot foto, air mancur dan lainnya.
Desainnya mengadopsi logo Kabupaten Mimika dan nantinya akan banyak mengunakan ornament kearifan lokal, seperti patung Kamoro.
Kepala Bappeda Mimika, Yohana Paliling mengapresiasi tim konsultan dari PT Arci Pratama Konsultan yang sangat serius dalam membuat desain simpang delapan.
Menurutnya ini pekerjaan besar sehingga harus dimulai dengan baik.
“Ini suatu pemikiran dari Bapak Bupati yang merencanakan ikon yang menampilkan budaya Amungme dan Kamoro sekaligus sebagai tempat masyarakat Mimika untuk bersantai, bahkan jadi destinasi wisata rohani,” kata Yohana seperti dikutip dari Radar Timika.
Setelah perencanaan disusun, Yohana berharap ada tindak lanjut.
Salah satunya pembuatan perencanaan pengadaan lahan. Ia menekankan kepada pemerintah distrik untuk mendukung rencana ini dengan mengawasi penjualan tanah di sekitar lokasi yang direncanakan.
Jangan sampai ada pihak tertentu yang memanfaatkan dengan memborong tanah milik masyarakat, kemudian menjualnya kepada Pemda dengan harga mahal.
“Bukan kami melarang, tetapi jangan sampai ada pihak yang menguasai. Kami dari Pemda harus bergerak cepat,” katanya. (sun)
Redaktur & Reporter : Adek