Paul Rudd Rasakan Ikatan Persaudaraan dengan Semut

Minggu, 01 Juli 2018 – 09:29 WIB
Ant-Man and The Wasp. Foto: Marvel

jpnn.com - Enam belas menit bertatap muka secara langsung dengan Paul Rudd, 49, meninggalkan kesan. Kalau boleh mendeskripsikan sosoknya dalam tiga kata, Rudd itu humble, santai, dan lucu.

Ow, boleh nambah satu lagi? Dia papa yang keren karena bisa membuat tubuhnya sekecil semut! Ngomong-ngomong soal semut, Rudd mengaku kini merasa memiliki kekerabatan dengan hewan itu di dunia nyata.

BACA JUGA: Teknologi Mutakhir Dell di Balik Film Ant-Man and the Wasp

Berikut petikan wawancara Jawa Pos dengan Rudd di sela syuting film Ant-Man and the Wasp di Pinewood Atlanta Studios, Amerika Serikat, pada September tahun lalu. (c19/jan)

 

BACA JUGA: Pertanyaan Besar Pasca-Infinity War: Di Mana Ant Man?

Balik lagi sebagai Ant-Man di film kedua, apakah merasa lebih baik mengenal karakter Scott Lang?

 

BACA JUGA: 5 Detail Menarik Trailer Terbaru Ant-Man 2

Yeah. Saya merasa lebih baik melakukannya jika dibandingkan dengan Ant-Man pertama dulu. Saya selalu merasa, rasanya kita dulu (di film pertama) bisa melakukan lebih banyak variasi di sana sini. Bagaimana membuat karakternya lebih lucu, misalnya. Dulu saya kurang begitu yakin. Kalau sekarang sih rasanya beda. Soalnya, kami sudah merencanakannya dengan sangat bagus.

 

Kostum Ant-Man di film ini kan beda. Bagaimana menurutmu?

Iya, benar. Kostum di film pertama kan ceritanya itu dibuat bertahun-tahun sebelumnya. Masih analog, lalu banyak goresan-goresan di kostumnya karena kostum itu dulu dipakai Hank Pym. Nah, kalau yang sekarang, setelah Civil War, kostumnya lebih ramping, lebih berkilau, dan kabel-kabel yang di helm nggak ada lagi.

 

So, kostum baru lebih nyaman dipakai dong?

Well, I mean, kostumnya semuanya oke. Terkadang memang membatasi gerak. Sebetulnya yang membuat kurang nyaman cuma soal kepanasan dan waktu syutingnya (syuting Ant-Man 2 dilakukan Agustus–November 2017, masih musim panas di AS, Red). Kalau harus syuting outdoor, kamu tahu, kostum ini tidak ’’bernapas’’ dengan baik. Tapi, sebisa-bisanya harus tetap terlihat cool, ya kan.

 

Sejauh mana peran Ant-Man ini memengaruhi hidupmu?

Uh, kamu tahu, saya bekerja sama dengan sebuah rumah sakit di Kansas, tempat saya dibesarkan, untuk melakukan kegiatan charity untuk anak-anak tiap tahun. Saya melakukannya sejak lama. Saya selalu berinteraksi dengan anak-anak ini, tapi tidak ada satu pun di antara mereka yang benar-benar tahu siapa saya. Setelah memerankan Ant-Man, baru mereka mengenal saya hehe. Ini perubahan yang besar.

 

Bagaimana dengan teman-teman anakmu?

Ya, teman-teman mereka juga sama. Kalau pergi ke sekolah anak-anak, mereka memperhatikan. Mereka mengenali saya karena Ant-Man.

 

Selain menjadi pemeran utama, kamu juga menjadi penulis naskah di Ant-Man dan Ant-Man 2. Menjadi bagian dari semua ini, seperti apa rasanya?

Pretty exciting and unique! Saya belum pernah menjadi bagian dari proyek yang seperti ini. Saya sangat menikmati bekerja dengan Marvel, menikmati proses pembuatan film-filmnya. Saya rasa, saya sangat-sangat peduli dengan film ini, which is always nice.

 

Katanya, hubungan pribadimu dengan semut juga berubah setelah menjadi Ant-Man?

Oh, yeah. Sepertinya saya sekarang memiliki tali persaudaraan dengan semut-semut itu haha... Jadi, saya tidak akan pernah lagi menghancurkan semut kalau melihat mereka. I let them do their thing, yeah.

Anak perempuan saya, Darby, juga merasakan hal yang sama. Seperti halnya gadis kecil lainnya, dia tidak mau berurusan dengan serangga. Tapi, kalau lihat semua, dia tidak masalah dengan itu.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sabar Ya, Sekuel Ant-Man Baru Mulai Digarap


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler