Paus Francis telah mengangkat 20 kardinal baru yang masuk ke dalam kelompok hirarki Katolik Roma. Penunjukkan terbaru ini diwarnai nama-nama pemimpin gereja dari sejumlah negara berkembang.
Lima belas kardinal baru juga berusia di bawah 80 tahun, ini artinya mereka berhak untuk bergabung dengan konklaf yang memilih Paus berikutnya.
BACA JUGA: Australia Kembalikan Patung Budha Curian ke India
Nama-nama tersebut mencakup Uskup Soane Patita Paini Mafi dari Tonga, Polinesia; dan Uskup Agung Charles Maung Bo dari Myanmar.
BACA JUGA: PM Tony Abbott Berkunjung ke Irak
Uskup Soane mengatakan, hal ini merupakan prestasi membanggakan, untuk bisa terpilih dari sebuah gereja kecil di Pasifik.
"Di satu sisi, itu bukan hanya untuk Tonga, tapi juga untuk Oceania. Senang bisa melihat perkembangan seperti ini dari Vatikan,” ujarnya.
BACA JUGA: Tuna Netra Akhirnya Bisa Bermain Sepak Bola Berkat Bola Robot ini
Ia menambahkan, "Ada dua dari kami - ada John Dew dari Keuskupan Agung Wellington yang juga ditunjuk - sehingga kami berdua akan menjadi penyeimbang untuk mewakili gereja-gereja di sini."
Uskup Agung Thailand, Francis Xavier Kriengsak Kovithavanij, dan Uskup asal Vietnam, Pierre Nguyen Van Nhon, juga ada di antara para kardinal baru yang ditunjuk Paus.
Kardinal juga dipilih dari Ethiopia, Cape Verde, Meksiko, Panama, Uruguay, Italia, Spanyol, Argentina, Kolombia dan Portugal.
Hanya satu dari mereka yang baru terpilih berasal dari Kuria, wilayah administrasi Vatikan, yang sebelumnya dijanjikan Paus Francis untuk dirombak. Bulan lalu, Paus mengatakan, Kuria terinfeksi obsesi mengejar karir, sifat licik, keserakahan dan ‘Alzheimer’s spiritual’.
Para pengamat mengatakan, para kardinal baru, yang akan resmi bertugas bulan depan, lebih mencerminkan keragaman dan persebaran Gereja, serta menunjukkan komitmen Paus terhadap orang miskin.
Ini adalah kali kedua Paus Francis menggunakan penunjukan kardinal sebagai langkah untuk mereformasi 1,2 milyar gereja anggotanya.
Penunjukkan 20 Kardinal baru ini meningkatkan peluang bahwa Paus berikutnya, seperti Paus Francis, kemungkinan berlatar belakang non-Eropa.
Paus Francis membacakan nama 20 kardinal baru itu di hadapan puluhan ribu orang di Lapangan Santo Petrus, saat melakukan khutbah minggunya.
Menurut Juru Bicara Vatikan, Pastor Federico Lombardi, ini adalah pertama kalinya bagi Kardinal asal Myanmar, Tonga dan Cape Verde ditunjuk.
Ia mengatakan, Paus ‘tak merasa terikat oleh tradisi’ bahwa beberapa kota besar di Italia, atau tempat lain di Eropa atau di Amerika Serikat, secara otomatis memiliki kardinal untuk memimpin mereka.
Tidak ada Kardinal baru dari Amerika Utara yang terpilih karena jumlah mereka ‘sudah cukup besar’, kata Pastor Federico. Ada 15 Kardinal pemilih di Amerika Serikat dan Kanada.
Penunjukkan yang diumumkan hari Minggu ini membuat jumlah total Kardinal menjadi 228 orang, 125 dari mereka adalah Kardinal pemilih dan 103-nya non-pemilih.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Populasi Kangguru di Queensland Barat Tidak Terkendali