jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem Hermawi Fransiskus Taslim menyinggung soal relasi kuat Vatikan-Indonesia menyambut kedatangan Paus Fransiskus ke Tanah Air pada 3-6 September 2024.
Sebab, kata Hermawi, Vatikan adalah negara yang mengakui Indonesia sebagai bangsa merdeka pada 1947 di forum internasional.
BACA JUGA: Ini Daftar Tempat yang akan Dikunjungi Paus Fransiskus, Masjid Istiqlal Salah Satunya
“Relasi Indonesia dengan Vatikan itu secara diplomatik kuat sekali," kata dia dalam keterangan pers seperti dikutip, Sabtu (31/8).
Menurutnya, rakyat di Indonesia sudah sepantasnya menyambut baik Paus Fransiskus demi mengapresiasi langkah Vatikan dahulu.
BACA JUGA: Paus Fransiskus Bakal Berkunjung ke Indonesia, Ketua PBNU Angkat Suara
"Kami ingin mengapresiasi, kami ingin menunjukkan bahwa di Indonesia dalam ajaran orang Katolik di Indonesia, mereka selalu mengatakan seratus persen katolik, seratus persen Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPP Bidang Isu Strategis Suyoto menganggap kehadiran Paus Fransiskus memperkuat semangat persaudaraan dan kemanusiaan.
BACA JUGA: Menjelang Kedatangan Paus Fransiskus, Buku Francis, Pope For The People Diluncurkan
“Kalau membaca bagaimana preambule AD/ART-nya NasDem, kemudian juga semangat restorasi, dan mencermati pesan-pesan universal Paus, maka kita akan menemukan resonansi yang sangat kuat di situ, apalagi betul kalau dikaitkan dengan Pancasila,” kata Suyoto.
Dia melanjutkan Paus Fransiskus sebagai tokoh agama dunia juga selalu mendorong perdamaian, dialog antaragama, hingga lingkungan hidup.
Paus Fransiskus, kata Suyoto, sangat peduli pula dengan persoalan keadilan sosial dan pengentasan kemiskinan.
“Kami sangat percaya bahwa kunjungan ini akan memperkuat semangat toleransi, kerukunan, dan persatuan di antara berbagai komunitas di Indonesia,” beber Suyoto.
Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai NasDem Peter F Gontha melihat sosok Paus Fransiskus sebagai figur yang sangat demokratis.
Peter menyebutkan Paus Fransiskus bakal mendoakan Indonesia sebagai negara tetap menjaga semangat persatuan.
"Biar negara kita ini dan masyarakat kita ini tetap akan bersatu dan tidak terpecah belah oleh karena kegiatan-kegiatan atau unsur-unsur politik yang ada pada saat ini di Indonesia,” ujarnya. (ast/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Aristo Setiawan