jpnn.com, JAKARTA - Bencana alam dan rentetan kejadian alam yang terjadi Indonesia mendapat perhatian dari pemimpin Gereja Katolik, Sri Paus Fransiskus.
Pimpinan tertinggi Vatikan pun mengajak masyarakat dunia untuk mendoakan Indonesia yang tengah dilanda bencana tersebut.
"Mari kita berdoa bersama untuk saudara-saudara kita di Sulawesi, di Indonesia yang terkena gempa bumi yang kuat," kata Paus Fransiskus di akunnya di Twitter @pontifex.
"Semoga Tuhan menghibur dan mendukung upaya semua orang yang terlibat dalam memberikan bantuan. Mari kita juga mendoakan para korban kecelakaan pesawat di Indonesia," tutur Sri Paus.
BACA JUGA: Natal di Tengah Pandemi, Paus Fransiskus Tunjukkan Kesederhanaan
Sementara itu, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Romo Antonius Benny Susetyo mengajak kepada pemerintah dan masyarakat untuk bahu membahu bergotong royong membantu korban yang tertimpa bencana.
"Peristiwa gempa bumi di Sulawesi mengajak kita bersama untuk melibatkan solidaritas bersama," kata Romo Benny.
BACA JUGA: Paus Fransiskus Doakan Teroris Pelaku Pemenggalan Massal
Dirinya menjelaskan dengan cara bahu membahu dan gotong royong secara materil, moril merupakan kewajiban setiap kelompok maupun individu manusia untuk mengurangi beban korban.
"Dengan cara tersebut merupakan implementasi nilai-nilai Pancasila," tuturnya.
Dia juga mengingatkan, semua bencana yang terjadi di Indonesia merupakan tanggungjawab bersama tidak hanya pemerintah akan tetapi setiap kelompok dan individu.
"Kita harus memiliki kasih sayang dengan setiap manusia, bencana ini merupakan panggilan rasa itu", kata Romo Benny.
Tercatat, dalam bencana gempa bumi di Sulawesi Barat, sedikitnya 76 orang meninggal dunia dengan rincian 67 orang di Mamuju dan 11 lainnya di Majene.
Selain itu, 844 orang lainnya luka-luka akibat gempa berkekuatan 6,2 Jumat 15 Januari 2021 lalu. Lebih dari 15.000 orang terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Sementara dalam musibah banjir di Kota Manado, Sulawesi Utara, yang terjadi pada hari Sabtu 16 Januari 2021, sedikitnya lima orang meninggal, satu masih dalam pencarian dan 500 warga terpaksa diungsikan.
Tim SAR juga masih melanjutkan operasi pencarian delapan orang yang hilang dalam tanah longsor di Sumedang, Jawa Barat, tanggal 9 Januari lalu. Sedikitnya 32 orang meninggal dalam musibah itu. (ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia