Ikan yang mengalami luka pada bagian perut, punggung dan sirip itu pertama kali ditemukan Hasan, warga Kelurahan Kolo, sekitar pukul 08.00 Wita. Pria yang memiliki kebun dekat Pantai Kolo itu, awalnya bermaksud mencuci kaki di pantai.
‘’Saya kaget melihat ada ikan besar yang terdampar di pingir pantai,’’ ujarnya kepada wartawan.
Hasan mengaku, melihat ikan paus itu sudah dalam keadaan terluka. Bau amis darahnya dirasakan cukup menyengat. Diduga Ikan itu terkena baling-baling kapal.
Kabar temuan ikan paus ini mengundang perhatian warga setempat. Beberapa warga terlihat berusaha mendorong ikan yang ditaksir berumur 1,5 tahun itu masuk ke laut lepas. Beberapa warga lainnya berinisiatif menariknya menggunakan perahu boat.
‘’Sebenarnya ikan paus itu sudah kembali ke laut lepas, tapi balik lagi ke pantai,’’ ungkap David, salah seorang warga yang ikut membantu mendorong ikan itu ke laut.
Karena ikan tetap kembali ke pantai, warga kemudian mengikatnya menggunakan tali nilon. Mereka lantas menghubungi Dinas Perikanan Kota, agar ikan itu bisa di obati. Sayangnya, petugas Dinas Perikanan yang datang mengaku tidak memiliki obat yang dibutuhkan.
Ikan paus memang biasa terlihat di sekitar Pantai Kolo. Namun kasus terdamparnya ikan paus di Pantai Kolo baru pertama kali terjadi. Biasanya, kata nelayan setempat, kemunculan ikan paus merupakan tanda akan datangnya perubahan musim, maupun perubahan arah angin. (gun)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Staf KPK juga Peras Pejabat Pemprov Sultra
Redaktur : Tim Redaksi