Pavilliun Wonderful Indonesia Jadi Perhatian di Inggris

Minggu, 02 Oktober 2016 – 15:39 WIB
Arief Yahya. Foto: JPNN

jpnn.com - TORBAY – Booth Wonderful Indonesia di arena The 7th International Conference on UNESCO Global Geopark 2016, yang dilangsungkan di Kota Torbay, Inggris, 27-30 September lalu betul-betul menarik perhatian khalayak.

Desain foto-foto, infografis yang dikemas dengan dominasi warna biru donker itu sejuk di mata dan indah di rasa.

BACA JUGA: Ganteng Maksimal! Wonderful Indonesia Rebut 2 Awards di Afrika

Sampai-sampai Prof Patrick McKeever, Secretary of the International Geocience and Geoparks Programme, Chief of Section, UNESCO berkunjung dan berfoto-foto di pavilliun Indonesia.

Kongres itu diikuti oleh sebelas negara, di antaranya Inggris, Indonesia, Jepang, Jerman, Finlandia, China, Norwegia, Korea Selatan dan Denmark.

BACA JUGA: Tujuh WNI Calhaj Berpaspor Filipina Sudah Pulang, Dua Lagi Masih di Manila

“Branding kita di pavilliun Indonesia cukup atraktif dan menjadi perhatian banyak peserta conference,” kata Nia Niscaya, Asdep Pengembangan Pemasaran Mancanegara Wilayah Eropa, Amerika, Timur Tengah dan Afrika.

Misi Kementerian yang dipimpin Menpar Arief Yahya ini sebenarnya untuk segera memastikan usulan-usulan geopark Indonesia ke UNESCO agar segera diterima dan bisa diumumkan.

BACA JUGA: Mari Berdoa, Masih Ada Dua WNI Disandera di Filipina

“Kami menunggu validasi hasil Geopark Batur, Bali, yang sudah kami usulkan. Hingga saat ini Indonesia punya enam Geopark Nasional, yakni Kaldera Danau Toba, Merangin Jambi, Ciletuh Sukaabumi, Gunung Sewu Pantai Laut Selatan yang membentang dari Wonogiri sampai Pacitan, lalu Gunung Batur Bali dan Rinjani Lombok,” jelas Azwir Malaon, Asdep Pengembangan Destinasi Wisata Alam dan Buatan Kemenpar RI yang juga hadir di Torbay.

Dua di antara Geopark Indonesia itu sudah diakui UNESCO, sebagai UNESCO Global Geopark, di antaranya Gunung Sewu dan Batur. Tahun 2016 ini, Indonesia mengajukan Geopark Rinjani.

“UNESCO baru akan mengumumkan hasil revalidasi Geopark Gunung Batur sesudah empat tahun ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark. Sedangkan hasil penilaian UNESCO terhadap usulan Geopark Rinjani akan diumumkan bulan April 2017,” kata dia.

UNESCO, kata dia, mengakui Geopark Gunung Batur tahun 2012 dalam sidangnya di Portugal dan Gunung Sewu tahun 2015 di Jepang. Hingga kini, UNESCO sudah mengakui 120 Geopark yang tersebar di 33 negara.

“Tiongkok memegang rekor terbanyak geopark, dengan 33 UNESCO Geopark Global dan mereka punya 198 Geopark Nasional yang sudah memiliki kualifikas UGG. Tinggal menunggu waktu untuk diajukan ke UNESCO,” kata dia.

“UNESCO mensyaratkan setiap negara hanya boleh mengajukan dua calon geopark untuk dinilai kelayakannya sebagai sebagai UNESCO Global Geopark,” kata Azwir.

Ada yang menarik dari statemen Yuang Zheng, Koordinator Geopark Tiongkok. Menurut Yuang Zheng, geopark sekarang sudah menjadi salah satu pilihan destinasi bagi wisnus Tiongkok.

“Pengelolaannya sudah mandiri. Pemerintah Tiongkok hanya membangun akses menuju ke kawasan geopark. Kita sepakati untuk merancang kerja sama dengan geopark Tiongkok, dan sekaligus lebih gencar promosikan geopark Indonesia untuk originasi Tiongkok,” kata Azwir yang sudah menetapkan satu juta proyeksi wisman di 2019 oleh tim Percepatan Geopark Indonesia. (adv)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aduh Donald Trump, Bangun Dini Hari, Minta Publik Cari Video Seks


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler