Pawang Hujan Jokowi Saat ke Mandalika Melapor kepada Polisi, Ada Apa?

Selasa, 23 November 2021 – 11:19 WIB
Damai Santoso alias Amaq Daud saat melaporkan salah satu akun yang menyakitinya sebagai pawang hujan ke Polres Lombok Tengah, Senin (22/11). (M HAERUDDIN/RADAR LOMBOK)

jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Damai Santoso alias Amaq Daud membuat laporan polisi lantaran tidak tahan diolok-olok di media sosial.

Warga Dusun Sangkung, Desa Bangket Parak itu disebut-sebut sebagai pawang hujan dan dikaitkan saat event World Superbike 2021 di Sirkuit Mandalika.

BACA JUGA: Tantang Pawang Turunkan Hujan, Gubernur Kalteng Siap Bayar Rp 5 Miliar

Selayaknya pawang hujan, Damai diyakini mampu menghalangi turunnya hujan atau setidak-tidaknya memindahkan hujan agar tak turun di lokasi yang dihajatkan.

Namun, kenyataanya hujan lebat mengguyur area sirkuit dan sekitarnya saat event WSBK Mandalika. Sehingga di salah satu unggahan akun @leekuwangso tampak menyudutkan Damai.

BACA JUGA: Berita Duka, Truk Angkut 23 Warga Terjun ke Jurang, Kami Turut Berbelasungkawa

Bahkan, unggahan @leekuwangso yang menampilkan foto diri Damai dibanjiri komentar yang menyakitkan hati.

Oleh karena itu, Damai pun kemudian memilih jalur hukum untuk mengatasi persoalanya. Dia melaporkan akun tersebut ke Polres Lombok Tengah, Senin (22/11).

BACA JUGA: Berita Duka, Seorang Mahasiswi Meninggal Dunia di Kamar Hotel

Damai menganggap akun tersebut telah mencemarkan nama baiknya.

Apalagi, banyak komentar kemudian yang mengunggah Damai saat bersama Presiden Joko Widodo.

Terkait foto dengan presiden, Damai memang mengaku pernah diminta bantuan sebagai pawang hujan. Namun, tidak untuk event WSBK melainkan saat kedatangan Presiden Jokowi.

“Kata-kata yang mencemarkan nama baik saya seperti; the traditional rain controller not working at #WorldSBK (pawang hujan, red) dan hujan badai guyur Sirkuit Mandalika, balapan pertama world not working alias enggak bekerja. Dilampirkan dengan foto saya waktu kedatangan bapak Presiden RI Joko Widodo hari Jumat,” ungkap Damai saat ditemui di Polres Lombok Tengah.

Atas unggahan tersebut, terlapor dianggap telah menjatuhkan harga diri dan telah menghina serta melecehkan serta merusak nama baik Damai.

Dia menyebut dirinya dan keluarga yang lain tidak pernah diundang pihak ITDC maupun MGPA sebagai pawang hujan saat WSBK berlangsung, kecuali pada waktu kedatangan Presiden RI ke Sirkuit Mandalika.

“Makanya saya datang melaporkan permasalahan ini dengan harapan bapak Kapolres Lombok Tengah untuk membantu menyelesaikan perkara penghinaan, pelecehan serta pencemaran nama baik saya di media sosial,” tegasnya.

“Beberapa kali presiden datang, alhamdulilah tidak pernah ada hujan karena tuhan yang menentukan. Kami hanya sebagai syarat atau perantara saja, karena yang menentukan adalah Tuhan,” terang Damai.

Dia menyayangkan melihat berbagai komentar yang menganggap pawang hujan tidak bekerja maksimal dengan mencantumkan foto dirinya.

Padahal foto yang beredar bukan saat event WSBK akhir pekan lalu, tetapi saat kedatangan presiden.

Sementara itu, Kanit 1 SPKT Polres Lombok Tengah IPDA Supardi mengatakan pihaknya sudah menerima laporan tersebut dan sedang ditindaklanjuti.

“Laporannya sudah kamj terima, tinggal kami tindak lanjut untuk kami sampaikan ke pimpinan,” pungkas IPDA Supardi. (met/radarlombok)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanpa Pakaian di Badan, Hendri Diikat di Tiang Listrik, Astaga!


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler