Paylater Makin Diminati, Milenial Kini Maksimalkan Produk Keuangan Digital

Senin, 24 Oktober 2022 – 19:52 WIB
Bermain HP. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Konsumen disebut makin meminati paylater sebagai metode pembayaran saat berbelanja, terutama di kalangan anak muda atau milenial.

Hal itu diungkapkan oleh Riset Katadata Insight Center bertajuk “Survei Perilaku Keuangan Generasi Milenial dan Gen Z“.

BACA JUGA: Pengguna Pegipegi Sudah Bisa Bayar Pakai Akulaku Paylater, Ada Diskon

Adapun riset dilakukan terhadap 5.204 responden secara online.

Vice President Katadata Insight Center Adek Media Roza mengatakan penggunaan produk keuangan digital sudah menjadi kebiasaan keseharian pada generasi muda. Hal ini tampak dari pilihan produk keuangannya.

BACA JUGA: AkuLaku PayLater Luncurkan Program Berkah Ramadhan, Sebegini Besaran Diskonnya

Dalam survei Katadata Insight Center (KIC) juga terungkap milenial menggunakan hampir semua produk keuangan digital, seperti dompet digital, bank digital, e-money, hingga paylater.

"Khusus pembayaran dengan metode cicilan, pada kalangan muda penggunaan metode paylater yang populer belakangan ini, lebih banyak dibanding penggunaan kartu kredit. Kartu kredit digunakan oleh 7,6 persen generasi milenial dan Gen Z , sedangkan paylater digunakan hampir dua kali lipatnya (13,6 persen)," beber Adek Media Roza dalam keterangannya di Jakarta, Senin (24/10).

BACA JUGA: Ini 7 Hal Menarik yang Harus Diketahui tentang Paylater

Lebih lanjut, Adek menyebutkan dibandingkan antara kedua generasi, penggunakan paylater lebih besar pada generasi milenial.

Paylater adalah metode pembayaran yang memungkinkan konsumen untuk melakukan transaksi sekarang dan melakukan pembayaran pada kemudian hari.

Konsumen memiliki opsi untuk membayar dengan pilihan masa cicilan yang tersedia dengan paylater.

Sebanyak 16,5 persen generasi milenial yang mengikuti survei KIC menyebut menggunakan paylater. Adapun pada responden Gen Z, hanya 9,7 persen yang sudah menggunakan produk paylater.

"Temuan tersebut kemungkinan karena Gen Z ada rasa ketidakpercayaan diri dalam mengajukan paylater, karena sebagian dari mereka belum memiliki penghasilan tetap," kata Adek.

Adek mengatakan paylater dapat diakses masyarakat dengan mudah. Proses pendaftarannya relatif cepat dan proses pengajuannya juga mudah.

“Hal-hal ini menyebabkan antusias masyarakat semakin tinggi untuk mencoba layanan paylater," ujarnya.

Selain itu, sambung Adek, riset ini juga menggali mengenai alokasi produk yang dibeli dengan paylater.

Hasil survei menunjukkan terlihat paylater sangat mendukung gaya hidup milenial saat ini.

Adek menjelaskan pada kalangan muda, pembayaran cicilan menggunakan paylater digunakan untuk membeli fashion dan aksesoris, pulsa, gadget, dan elektronik rumah tangga, hingga makanan.

“Ada perbedaan antara Gen Z dan Gen Y dalam pemanfaatan paylater,” kata dia. ”Pada Gen Y (milenial), paylater paling banyak digunakan untuk membeli gadget, sedang pada Gen Z, paylater paling banyak digunakan untuk fashion dan aksesoris," kata Adek.

Di tengah kondisi ini, industri jasa keuangan yang menyediakan jasa paylater terus bermunculan. Salah satunya, hadir penyedia akses terhadap layanan paylater yang baru bernama Yup, sebagai Everyday Paylater yang dapat menunjang keseharian masyarakat terkhusus anak muda.

Yup merupakan platform yang menghubungkan penggunanya untuk mendapatkan layanan paylater yang disediakan oleh SamaKita (perusahaan peer-to-peer lending berizin) dan didukung oleh instrumen pembayaran kartu yang diterbitkan oleh Bank Sahabat Sampoerna.

Produk ini dioperasikan oleh PT Finture Tech Indonesia, penyelenggara Inovasi Keuangan Digital (IKD) yang tercatat pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan surat No. S-266/MS.72/2021.

VP of Marketing Finture Group Richard Haris mengatakan, Yup hadir bagi kalangan muda untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sebagai Everyday Paylater.

“Mereka dapat membeli barang saat keuangan terbatas ataupun di luar pengeluaran bulanan dikarenakan ada kebutuhan dadakan, “ katanya.

Ia juga menambahkan bahwa Yup dapat digunakan baik secara offline maupun online. Aplikasi Yup dapat dengan mudah ditemukan dan diunduh melalui Google PlayStore maupun AppStore dan juga memiliki kartu fisik.

Saat ini, kata dia, Yup dapat digunakan di lebih dari 19 juta merchant offline dengan beragam jenis merchant dari fashion, food & beverages, groceries, hingga bioskop.

“Konsumen dapat melakukan pembayaran sesuai dengan limit pembiayaan yang dimiliki dan dapat diakses melalui aplikasi. Jadi sangat mendukung gaya hidup generasi muda,” kata Richard menambahkan.

Aplikasi Yup hadir dengan tampilan visual yang modern dan user-friendly. Pada aplikasi tersebut, pengguna pun mendapatkan manfaat untuk melacak pengeluaran, juga dilengkapi dengan pengingat tagihan.

Sejumlah fitur unggulan paylater di antaranya cicilan relatif panjang hingga 12 bulan, limit pembiayaan tinggi hingga Rp 40 juta, dan bunga 0 persen untuk masa cicilan atau tenor 40 hari.

Pengguna dapat juga melakukan pembelian pulsa dan paket data, pembayaran tagihan listrik, PDAM, internet, dan lainnya melalui aplikasi Yup. (mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler