jpnn.com, JAKARTA - Kehadiran Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mendapat sorotan banyak pihak.
Salah satu di antaranya datang dari Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI).
BACA JUGA: Mengerikan, 2 Pria Duel Pakai Senjata Tajam Tengah Malam
Penjabat (Pj) Ketua Umum PB HMI Abdul Muis mengungkapkan bahwa hal ini merupakan bukti kelemahan Kementerian Investasi dalam melakukan pengkajian dan pengusulan kebijakan pelayanan penanaman modal.
“Kami melihat ini kelemahan Menteri Investasi yang memberi ruang terlalu besar kepada para investor, sehingga mereka (investor, red) terlalu dominan sampai hal sekecil ini kita harus nurut,” kata Abdul Muis, Sabtu (17/7).
BACA JUGA: Mayat Perempuan Bertato dalam Boks Plastik Itu Adalah...
Pemuda yang akrab disapa Muis ini juga mengatakan kejadian ini sebagai pertanda negara telah digadaikan kepada investor asing.
“Kami menilai kekayaan sumber daya alam yang kita miliki tidak lagi dikelola untuk kemakmuran rakyat Indonesia, tetapi dikuasai sepenuhnya oleh pemilik modal asing,” kata dia.
Alumni Universitas Hasanuddin ini juga menyatakan mestinya dengan segala sumber daya yang dimiliki, Indonesia harus lebih berdaulat dan berpihak pada rakyatnya dalam menerima investasi.
“Sumber daya alam yang kita miliki harusnya dapat meningkatkan posisi tawar dalam menerima para investor. Kalau skema investasi seperti ini kita tetap saja akan terus jadi pembantu di rumah sendiri,” ungkap mahasiswa pascasarjana Universitas Indonesia ini.
Dia menyarankan agar Menteri Investasi sebagai wakil pemerintah dalam menerima investasi khususnya yang berasal dari luar negeri harus memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan tenaga kerja. (rhs/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti