jpnn.com - JAKARTA- Kegagalan Indonesia membawa gelar juara di Kejuaraan Dunia Junior menjadi bahan evaluasi besar. Chef de Mission (CDM) Indonesia, Nusron Wahid mengharapkan, PB PBSI lebih serius dalam membina pebulutangkis-pebulutangkis junior.
Nusron mengatakan, kualitas teknik para pebulutangkis junior Indonesia kalah dibanding negara lain. Dia melihat, para atlet negara pesaing memiliki kematangan yang lebih baik dibanding pebulutangkis Indonesia.
BACA JUGA: LeBron Hebat, Heat Sikat Wizards
"Hasil ini menjadi catatan buat tim junior Indonesia. Bahwa kita harus lebih fokus pada pembinaan pemain junior. PBSI dan klub-klub juga harus giat membina pemain muda karena mereka adalah proyeksi bulutangkis Indonesia di masa yang akan datang," terang Nusron sebagaimana dilansir laman PB PBSI, Senin (4/11).
Salah satu hal yang menjadi catatan khusus Nusron adalah mental bertanding pebulutangkis negara lain. Menurut Nusron, atlet-atlet negara lain lebih matang karena sering diadu dengan seniornya.
BACA JUGA: Sir Alex Sempat Larang Rooney Ikut Piala Dunia 2006
"Kalau kita bandingkan dengan pemain-pemain junior dari negara lain, Indonesia bisa dikatakan ketinggalan. Mereka sudah berani diadu di level senior dan diberikan lebih banyak kesempatan," tambah Nusron.
Dalam turnamen yang digeber di Thailand itu, Indonesia gagal mendapatkan satupun gelar juara. Itu berarti prestasi Indonesia menurun dibanding gelaran serupa 2012 silam. Saat itu, Indonesia mendapat satu gelar juara di nomor ganda campuran. (jos/jpnn)
BACA JUGA: Refund Tiket AS Roma Dimulai Hari Ini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Webber Samakan Vettel dengan Alien
Redaktur : Tim Redaksi