Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan, populasi India akan melampaui Tiongkok pada 2023 di tengah perlambatan pertumbuhan secara global.
India bisa melampaui Tiongkok sebagai negara terpadat di dunia pada tahun 2023, setelah kedua negara tersebut masing-masing mencatat jumlah populasi lebih dari 1,4 miliar penduduk tahun ini.
BACA JUGA: India Segera Gantikan China Sebagai Negara Berpenduduk Terbanyak di Dunia
Populasi dunia, yang diperkirakan mencapai 8 miliar pada 15 November tahun ini, dapat tumbuh menjadi 8,5 miliar pada 2030, dan 10,4 miliar pada 2100, karena laju kematian yang melambat, kata laporan PBB yang dirilis pada Senin (11/07), bertepatan dengan Hari Populasi Dunia.
Populasi India adalah 1,21 miliar pada tahun 2011, menurut sensus domestik, yang dilakukan sekali dalam satu dekade.
Pemerintah menunda sensus penduduk tahun 2021 karena pandemi COVID-19.
Data sensus Tiongkok yang dirilis tahun lalu mengungkapkan pertumbuhan penduduk negara itu telah turun ke laju paling lambat sejak 1960-an, menimbulkan tantangan bagi pembuat kebijakan di Beijing.
BACA JUGA: Kegigihan Pulau Kecil di Solomon Menolak Investasi Tiongkok
Data PBB memperkirakan, populasi dunia telah tumbuh pada laju paling lambat sejak 1950, setelah turun di bawah 1 persen pada tahun 2020.
Pada tahun 2021, rata-rata kesuburan penduduk dunia mencapai 2,3 kelahiran per perempuan seumur hidup, turun dari sekitar lima kelahiran pada tahun 1950.
Tingkat kesuburan secara global diproyeksikan akan terus menurun menjadi 2,1 kelahiran per perempuan pada tahun 2050.
"Ini kesempatan merayakan keragaman kita, mengakui kemanusiaan kita bersama, dan mengagumi kemajuan dalam kesehatan yang telah memperpanjang rentang hidup dan secara dramatis mengurangi angka kematian ibu dan anak," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam sebuah pernyataan.
Namun, pertumbuhan populasi adalah pengingat tanggung jawab bersama untuk merawat planet ini dan untuk "merefleksikan saat kita masih gagal memenuhi komitmen kita satu sama lain", tambahnya.
Mengacu pada laporan Organisasi Kesehatan Dunia sebelumnya yang memperkirakan ada sekitar 14,9 juta kematian terkait pandemi COVID-19 antara Januari 2020 dan Desember 2021, laporan PBB mengatakan harapan hidup global turun menjadi 71 tahun pada 2021 dari 72,8 tahun pada tahun 2019, sebagian besar dikarenakan pandemi.
PBB mengatakan lebih dari setengah proyeksi peningkatan populasi global hingga 2050 akan terkonsentrasi di delapan negara: Kongo, Mesir, Ethiopia, India, Nigeria, Pakistan, Filipina, dan Republik Tanzania.
Namun, populasi 61 negara diproyeksikan menurun 1 persen atau lebih antara 2022 dan 2050, yang didorong oleh penurunan kesuburan.
Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari ABC News.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Depan Luhut, Jokowi Bahas Proyek Besar dengan Utusan dari China di Istana, Apa Saja?